Kamis, 05 November 2015

FLOWCHART MATERI SEL ISMI NURUL ADILLAH

JAWABAN UTS KOMNET



JAWABAN PERTANYAAN, FLOWCHART DAN RPP
MATERI SEL KELAS XI/1

Diajukan guna memenuhi ulangan tengah semester (UTS)
Dosen Pengampu : Ipin Aripin, M.Pd
Mata Kuliah : KOMNET










Disusun Oleh :
Ismi Nurul Adillah
NIM 14121610690
IPA-Biologi A/VII









KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN TADRIS IPA-BIOLOGI
2015
1.      Jelaskan bagaimana tahapan desain bahan ajar multimedia menurut model :
a.       ADDIE
b.      ASSURE
Jawab :
a.       Desain bahan ajar multimedia menurut ADDIE
1)      Analysis (analisa)
Analysis (analisa) yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis). Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta belajar, yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis). Oleh karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah berupa karakteristik atau profile calon peserta belajar, identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas kebutuhan.
Dalam model ADDIE, analisis merupakan fase pertama yang harus dilakukan. Peterson (2003) mengatakan bahwa dalam fase ini yang menjadi perhatian utama bagi perancang adalah target pembelajarnya. Shelton, K. dan Saltsman, G. (2008) menyebutkan ada tiga segmen yang harus dianalisis yaitu pembelajar, pembelajaran, serta media (online) untuk menyampaikan bahan ajarnya.
Dari uraian di atas maka langkah-langkah dalam fase analisis ini setidaknya adalah:
a)      Menganalisis pembelajar;
b)      Menentukan materi ajar;
c)      Menentukan standar kompetensi (goal) yang akan dicapai;
d)     Menentukan media yang akan digunakan.

2)      Design (perancangan)
Dalam tahap desain ini yang dilakukan, yaitu pertama,  merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable, applicable, dan realistic). Selanjutnya menyusun tes, dimana tes tersebut harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan tadi. Kemudian tentukan strategi pembelajaran media dan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, dipertimbangkan pula sumber-sumber pendukung lain, semisal sumber belajar yang relevan, lingkungan belajar yang seperti apa seharusnya, dan lain-lain. Semua itu tertuang dalam suatu dokumen bernama blue-print yang jelas dan rinci. Desain merupakan langkah kedua dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah ini merupakan:
a)      Inti dari langkah analisis karena mempelajari masalah kemudian menemukan alternatif solusinya yang berhasil diidentifikasi melalui langkah analisis kebutuhan.
b)      Langkah penting yang perlu dilakukan untuk menentukan pengalaman belajar yang perlu dimilki oleh siswa selama mengikuti aktivitas pembelajaran.
c)      Langkah yang harus mampu menjawab pertanyaan, apakah program pembelajaran dapat mengatasi masalah kesenjangan kemampuan siswa, kesenjangan kemampuan disini adalah perbedaan kemampuan yang dimilki siswa dengan kemampuan yang seharusnya dimiliki siswa.
Perancangan dilakukan berdasarkan apa yang telah dirumuskan dalam fase analisis. Shelton, K. dan Saltsman, G. (2008) menyatakan bahwa fase perancangan adalah analog dengan pembuatan silabus. Dalam silabus tersebut harus memuat informasi kontak, tujuan-tujuan pembelajaran, persyaratan kehadiran, kebijakan keterlambatan pekerjaan, jadwal pembelajaran, pengarahan, alat bantu komunikasi, kebijakan teknologi, serta desain antar muka untuk pembelajaran online. Peterson (2003) menyatakan bahwa dalam fase perancangan termasuk di dalamnya kegiatan mengidentifikasi tujuan-tujuan (objectives), menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, menentukan bagaimana tujuan-tujuan tersebut dinilai serta memilih bentuk penilaiannnya.
Dari uraian tersebut di atas maka dalam fase perancangan dilakukan langkah-langkah:
a)      Membuat silabus yang di dalamnya termasuk:
b)      Memilih standar kompetensi (goal) yang telah dibuat dalam fase analisis;
c)      Menentukan kompetensi dasar (objektive);
d)     Menentukan indikator keberhasilan;
e)      Memilih bentuk penilaian;
f)       Menentukan sumber atau bahan-bahan belajar;
g)      Menerapkan strategi pembelajaran;
h)      Membuat stroryboard;
i)        Mendesain antar muka;

3)      Development (pengembangan)
Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print alias desain tadi menjadi kenyataan. Artinya, jika dalam desain diperlukan suatu software berupa multimedia pembelajaran, maka multimedia tersebut harus dikembangkan. Satu langkah penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba sebelum diimplementasikan. Tahap uji coba ini memang merupakan bagian dari salah satu langkah ADDIE, yaitu evaluasi.
Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam mengimplementasikan model desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli, dan memodifikasi bahan ajar. Dengan kata lain mencakup kegiatan memilih, menentukan metode, media serta strategi pembelajaran yang sesuai untuk digunakan dalam menyampaikan materi atau substansi program. Dalam melakukan langkah pengembangan, ada dua tujuan penting yang perlu dicapai. Antara lain adalah :
a)      Memproduksi, membeli, atau merevisi bahan ajar yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya.
b)      Memilih media atau kombinasi media terbaik yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

4)      Implementation (implementasi/eksekusi)
Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan  sistem pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan. Implementasi atau penyampaian materi pembelajaran merupakan langkah keempat dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Tujuan utama dari langkah ini antara lain :
a)      Membimbing siswa untuk mencapai tujuan atau kompetensi.
b)      Menjamin terjadinya pemecahan masalah / solusi untuk mengatasi kesenjangan hasil belajar yang dihadapi oleh siswa.
c)      Memastikan bahwa pada akhir program pembelajaran, siswa perlu memilki kompetensi, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang diperlukan.
Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan. Misal, jika memerlukan software tertentu maka software tersebut harus sudah diinstal. Jika penataan lingkungan harus tertentu, maka lingkungan atau seting tertentu tersebut juga harus ditata. Barulah diimplementasikan sesuai skenario atau desain awal.
Pada fase ini sistem pembelajaran sudah siap untuk digunakan oleh pembelajar. Kegiatan yang dilakukan dalam fase ini adalah mempersiapkan dan memasarkannya ke target pembelajar.
5)      Evaluation (evaluasi / umpan balik)
Evaluasi yaitu proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Sebenarnya tahap evaluasi bisa terjadi pada  setiap empat tahap di atas. Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap di atas itu dinamakan evaluasi formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi.
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Evaluasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap program pembelajaran. Evaluasi terhadap program pembelajaran bertujuan untuk mengetahui beberapa hal, yaitu :
a)      Sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran secara keseluruhan.
b)      Peningkatan kompetensi dalam diri siswa, yang merupakan dampak dari keikutsertaan dalam program pembelajaran.
c)      Keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat adanya peningkatan kompetensi siswa setelah mengikuti program pembelajaran.
Evaluasi dapat dilakukan dalam dua bentuk evaluasi yaitu formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama dan di antara fase-fase tersebut. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang dibuat sebelum versi terakhir diterapkan. Evaluasi sumatif dilakukan setelah versi terakhir diterapkan dan bertujuan untuk menilai keefektifan pembelajaran secara keseluruhan.

b.      Desain bahan ajar multimedia menurut ASSURE
1)      Analyze Learner  (analisis pelajar)
Langkah yang pertama adalah mengidentifikasi karakteristik pebelajar. Media dan teknologi dikatakan efektif bila ada kesesuaian antara karakteristik pebelajar dengan metode media dan karakteristik pebelajar. Faktor kunci yang dibahas dalam analisis pembelajar adalah sebagai berikut :
a)      General characteristict (karakteristik umum)
Karakteristik umum meliputi faktor-faktor usia, tingkat pendidikan, pekerjaan/posisi, kebudayaan dan sosial ekonomi. Dengan analisis pebelajar akan membantu pemulihan metode dan media pembelajaran yang sesuai. Sebagai contoh, pebelajar yang lemah dalam ketrampilan membaca, lebih tepat diberi media non cetak. Jika pebelajar kurang tertarik dengan materi yang disajikan, maka media yang tepat misalnya videotape, simulasi, atau kegiatan-kegiatan yang berbasis teknologi. Bila pebelajar pertama kali belajar suatu konsep baru, maka dibutuhkan pengalaman belajar langsung dan konkrit seperti karyawisata atau latihan bermain peran (mengacu pada kerucut peran Edgar Dale).
b)      Spesifik entri competencies (kompetensi tertentu)
Sebuah komponen penting dari merancang pelajaran adalah untuk mengidentifikasi kompetensi spesifik dari siswa. Kita dapat melakukan ini melalui cara-cara informal (seperti di kelas mempertanyakan) atau cara formal lebih (seperti meninjau hasil tes standar). Tes kemampuan awal merpakan penilaian, baik formal maupun informal, yang diperlukan. Dengan menganalisis kemampuan yang telah dimiliki pebelajar, guru dapat memilih metode dan media yang sesuai.
c)      Learning style (gaya belajar)
Gaya belajar berkenaan dengan pengelompokan sifat-sifat psikologis yang menentukan bagaimana seseorang individu merasakan berinteraksi dengan dan merespon secara emosional pada lingkungan belajar. Gardner (1999) mengemukakan 3 jenis gaya belajar seseorang yaitu, visual, auditory, dan kinestetik. Teori Gardner mengimplikasikan bahwa guru yang efektif perlu sadar akan adanya gaya belajar yang berbeda di antara para pebelajar. Cara yang terbaik untuk mengatasinya yaitu dengan memberikan variasi pembelajaran. Guru, perancang kurikulum, dan spesialis media harus bekerjasama mendesain kurikulum sehingga pebelajar memiliki kesempatan mengembangkan perbedaan gaya belajar.

2)      States Objectivies  (menyatakan tujuan)
Menyatakan tujuan adalah tahapan ketika menentukan tujuan pembelajaran yang baik berdasarkan buku atau kurikulum. Tujuan pembelajaran akan menginformasikan apakah yang sudah dipelajari anak dari pengajaran yang dijalankan. Menyatakan tujuan harus difokuskan kepada pengetahuan, kemahiran, dan sikap yang baru untuk dipelajari. Dalam merumuskan tujuan  pembelajaran juga  perlu memperhatikan dasar dari strategi, media dan pemilihan media yang tepat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perumusan tujuan ialah :
a)      Tentukan ABCD
Setiap rumusan tujuan pembelajaran ini haruslah lengkap. Kejelasan dan kelengkapan ini sangat membantu dalam menentukan model belajar, pemanfaatan media dan sumber belajar berikut asesmen dalam KBM.  Rumusan baku ABCD tadi dijabarkan sebagai berikut:
·         A = audience
Pelajar atau peserta didik dengan segala karakterisktiknya. Siapa pun peserta didik, apa pun latar belakangnya, jenjang belajarnya, serta kemampuan prasyaratnya sebaiknya jelas dan rinci.
·         B = behavior
Perilaku belajar yang dikembangkan dalam pembelajaran. Perilaku belajar mewakili kompetensi, tercermin dalam penggunaan kata kerja. Kata kerja yang digunakan biasanya kata kerja yang terukur dan dapat diamati.
·         C = conditions
Situasi kondisi atau lingkungan yang memungkinkan bagi pelajar dapat belajar dengan baik. Penggunaan media dan metode serta sumber belajar menjadi bagian dari kondisi belajar ini. Kondisi ini sebenarnya menunjuk pada istilah strategi pembelajaran tertentu yang diterapkan selama proses belajar mengajar berlangsung.
·         D = degree
Persyaratan khusus atau kriteria yang dirumuskan sebagai dibaku sebagai bukti bahwa pencapaian tujuan pembelajaran dan proses belajar berhasil. Kriteria ini dapat dinyatakan dalam presentase benar (%), menggunakan kata-kata seperti tepat/benar, waktu yang harus dipenuhi, kelengkapan persyaratan yang dianggap dapat mengukur pencapaian kompetensi. Ada empat kategori pembelajaran yaitu Domain Kognitif, Domain Afektif, Motor Domain Skill, dan Domain Sikap.

3)      Select Methods, Media, And Material (memilih metode, media dan bahan)
Dalam langkah ini, pendidik akan membangun jembatan anatara peserta didik dan tujuan rencana sistematis untuk menggunakan media dan teknologi. Metode, media dan materi harus dipilih secara sistematis. Setelah mengetahui gaya belajar peserta didik dan memiliki gagasan yang jelas tentang apa yang akan di sampaikan,maka harus dilakukan pemilihan:
a)      Metode pembelajaran yang di gunakan harus tepat untuk memenuhi tujuan bagi para peserta didik, yang lebih unggul daripada yang lain atau yang memberikan semua kebutuhan dalam belajar bersama, seperti kerja kelompok.
b)      Media yang cocok untuk dipadukan sama dengan metode pembelajaran yang dipilih, tujuan, dan peserta didik. Media bisa berupa teks, gambar, video, audio, dan multimedia komputer. Penyampaian dapat disajikan dengan mencari materi yang tersedia untuk mendukung penyampaian. Materi harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
c)      Materi yang disediakan untuk peserta didik sesuai dengan yang dibutuhkan dalam menguasai tujuan. Materi bisa juga dimodifikasi, peserta didik bisa merancang dan membuat materi sendiri. Materi dapat berupa program perangkat lunak khusus, musik, kaset video, gambar, dan peralatan seperti overhead prejector, komputer, printer, scanner, TV dll. Materi mungkin perlu disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik atau tempat pembelajaran dan peralatan.

4)      Utilize Media, And Materials (memanfaatkan media dan materi)
Langkah keempat dalam model pembelajaran ASSURE adalah memanfaatkan penggunaan media dan materi oleh peserta didik dan pendidik. Menjelaskan bagaimana pendidik akan menerapkan media dan materi. Untuk setiap jenis media dan materi yang tercantum di bawah dipilih, dimodifikasi, dan di desain. Pendidik harus menjelaskan secara rinci bagaimana pendidik akan menerapkannya ke dalam pelajaran, pendidik juga membantu peserta didik. Dalam memanfaatkan materi ada beberapa langkah:
a)      Preview materi
Pendidik harus melihat dulu materi sebelum mennyampaikannya dalam kelas dan selama proses pembelajaran pendidik harus menentukan materi yang tepat untuk audiens dan memperhatikan tujuannya.
b)      Siapkan bahan
Pendidik harus mengumpulkan semua materi dan media yang dibutuhkan pendidik dan peserta didik. Pendidik harus menentukan urutan materi dan penggunaan media. Pendidik harus menggunakan media terlebih dahulu untuk memastikan keadaan media.
c)      Siapkan lingkungan
Pendidik harus mengatur fasilitas yang digunakan peserta didik dengan tepat dari materi dan media sesuai dengan lingkungan sekitar.
d)     Peserta didik
Memberitahukan peserta didik tentang tujuan pembelajaran. Pendidik menjelaskan bagaimana cara agar peserta didik dapat memperoleh informasi dan cara mengevaluasi materinya.
e)      Memberikan pengalaman belajar
Di dalam mengajar dan belajar harus menjadi pengalaman kelas, bukan suatu cobaan.

5)      Require Learner Participation (partisipasi pelajar)
Sebelum pelajar dinilai secara formal, pelajar perlu dilibatkan dalam aktivitas pembelajaran seperti memecahkan masalah, simulasi, kuis atau presentasi. Dalam hal ini guru harus menyiapkan pengalaman pembelajaran bagi siswa. Jika materi berbasis guru, seharusnya guru lebih bersifat  professional. Jika berpusat pada siswa, guru harus berperan sebagai fasilitator, membantu siswa untuk mengeksplorasi materi, mendiskusikan isi materi, menyiapkan materi seperti fortopolio, atau mempresentasikan dengan teman sekelas mereka.
Belajar yang paling baik bagi siswa yaitu jika mereka secara aktif terlibat dalam pembelajaran. Siswa yang pasif lebih banyak memiliki permasalahan dalam belajar, karena guru hanya mencoba untuk memberikan stimulus, tanpa mempedulikan respon dari siswa. Apapun strategi pembelajarannya guru harus dapat menggabungkan strategi satu dengan yang lain, diantaranya strategi tanya-jawab, diskusi, kerja kelompok, dan strategi lainnya agar siswa aktif dalam pembelajarannya. Dengan demikian, seorang guru harus menjelaskan bagaimana cara agar setiap siswa belajar secara aktif.

6)      Evaluate And Revise ( Penilaian Dan Revisi)
Tahap keenam adalah mengevaluasi dan merevisi perencanaan pembelajaran serta pelaksanaannya. Evaluasi dan revisi dilakukan untuk melihat seberapa jauh teknologi, media dan materi yang kita pilih/gunakan dapat mencapai tujuan yang telah kita tetapkan sebelumnya. Dari hasil evaluasi akan diperoleh kesimpulan: apakah teknologi, media dan materi yang kita pilih sudah baik, atau harus diperbaiki lagi.
Berkaitan dengan evaluasi, evaluasi dilakukan sebelum, selama dan sesudah pembelajaran. Sebagai contoh, sebelum proses pembelajaran, karakteristik siswa diukur guna memastikan apakah ada kesesuaian antara keterampilan yang dimiliki siswa dengan metode dan bahan ajar yang akan digunakan. Selama dalam proses pembelajaran, evaluasi bisa dilakukan menggunakan umpan balik, evaluasi diri atau kuis pendek siswa. Evaluasi yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung memiliki tujuan diagnosa yang didesain untuk mendeteksi dan mengoreksi masalah pembelajaran dan kesulitan-kesulitan yang ada. Sedangkan sesudah pembelajaran, evaluasi dilakukan untuk mengetahui pencapaian siswa. Evaluasi bukanlah tujuan akhir pembelajaran, namun sebagai titik awal menuju siklus berikutnya.
Langkah terakhir dalam siklus pembelajaran ini adalah melihat kembali dan mengamati hasil data evaluasi yang telah terkumpul. Pengajar harus melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan serta masing-masing komponennya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah                                   : SMA NEGERI 3 CIREBON
Mata Pelajaran                      : Biologi
Kelas/Semester                      : XI / Semester 1
Materi Pokok                         : Sel
Alokasi Waktu                       : 2 x 45 Menit (1 kali pertemuan)


A.    Kompetensi Inti
KI. 1.  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2. Menngembangkan  perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsive, dan pro-aktif), dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI. 3.   Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI. 4.   Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.




B.     Kompetensi Dasar dan Indikator
No
Kompetensi Dasar
Indikator
1
1.1  Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang sel penyusun tubuh.

1.1.1        Bersemangat dalam mengikuti pembelajaran Biologi.
1.1.2        Serius dalam mengikuti pembelajaran Biologi.
2
1.2  Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.

1.2.1        Mengatakan pola pikir ilmiah.
1.2.2        Menggabungkan pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
3
1.3  Peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
1.3.1        Membangun kepedulian terhadap permasalahan lingkungan hidup.
1.3.2        Mengelola lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
1.3.3        Membuktikan kepedulian terhadap permasalahan lingkungan hidup dengan cara mengelola lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
4
2.1  Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan,  gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.1.1        Suka bertanya selama proses pembelajaran.
2.1.2        Suka mengamati sesuatu yang berhubungan dengan sel dan mahluk hidup.
2.1.3        Tidak menggantungkan diri pada orang lain dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium.
2.1.4        Berani presentasi di depan kelas.
5
2.2  Peduli terhadap
keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
2.2.1        Membangun kepedulian terhadap keselamatan diri dan lingkungan.
2.2.2        Membangun prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
2.2.3        Menunjukan kepedulian terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan cara membangun prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
6
3.1Memahami tentang komponen kimiawi penyusun sel, ciri hidup pada sel yang ditunjukkan oleh struktur, fungsi dan proses yang berlangsung di dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan



3.1.1        Menyebutkan struktur sel dengan komponen kimiawi penyusun selnya.
3.1.2        Mengidentifikasi ciri hidup pada sel yang ditunjukan oleh struktur, fungsi, dan proses yang berlangsung di dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan.
3.1.3        Menguraikan fungsi dan proses yang berlangsung di dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan.
7
3.2      Menganalisis berbagai
proses pada sel yang meliputi: mekanisme transpor pada membran, difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, dan eksositosis, reproduksi, dan sintesis protein sebagai dasar pemahaman bioproses dalam sistem hidup.
3.2.1        Membandingkan transport pada membrane yang meliputi difusi, osmosis, dan transport aktif pada sel sebagai dasar pemahaman bioproses dalam system hidup.
3.2.2        Membedakan endositosis dengan eksositosis pada sel sebagai dasar pemahaman bioproses dalam system hidup.
3.2.3        Menerangkan mekanisme proses reproduksi pada sel sebagai dasar pemahaman bioproses dalam system hidup.
3.2.4        Menjabarkan mekanisme proses sintesis protein pada sel sebagai dasar pemahaman bioproses dalam system hidup.
8
4.1 Menyajikan model / charta / gambar / yang merepresentasikan pemahamannya tentang struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan




4.1.1 Membuat model / charta / gambar yang merepresentasikan tentang struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
4.1.2 Mendemonstrasikan model / charta / gambar yang merepresentasikan pemahamannya tentang struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
4.1.3 Menggunakan model / charta / gambar sebagai media pembelajaran untuk mempermudah memahami materi pelajaran.
9
4.2 Membuat model proses dengan menggunakan berbagai macam media melalui analisis hasil studi literatur, pengamatan mikroskopis, percobaan, dan simulasi tentang bioproses yang berlangsung di dalam sel.
4.2.1. Membentuk model proses dengan
menggunakan berbagai macam
media.
4.2.2 Menyambungkan model proses
         dengan menggunakan berbagai
macam media melalui analisis
hasil studi literatur, pengamatan
mikroskopis, percobaan, dan
simulasi tentang bioproses yang
berlangsung di dalam sel.

C.    Tujuan Pembelajaran
1.      Peserta didik dapat menyebutkan struktur sel dengan komponen kimiawi penyusun selnya.
2.      Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri hidup pada sel yang ditunjukan oleh struktur, fungsi, dan proses yang berlangsung di dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan.
3.      Peserta didik dapat menguraikan fungsi dan proses yang berlangsung di dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan.
4.      Peserta didik dapat membandingkan transport pada membrane yang meliputi difusi, osmosis, dan transport aktif pada sel sebagai dasar pemahaman bioproses dalam system hidup.
5.      Peserta didik dapat membedakan endositosis dengan eksositosis pada sel sebagai dasar pemahaman bioproses dalam system hidup.
6.      Peserta didik dapat menerangkan mekanisme proses reproduksi pada sel sebagai dasar pemahaman bioproses dalam system hidup.
7.      Peserta didik dapat menjabarkan mekanisme proses sintesis protein pada sel sebagai dasar pemahaman bioproses dalam system hidup.

D.    Materi
1.      Pengertian Sel
Sel adalah unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Kata sel itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke (1635 – 1703) yang berarti kotak-kotak kosong, setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop. Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan protoplasma.
Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje. Menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu sitoplasma dan nukleoplasma. Schwaan dan Schleiden (1838), menyatakan bahwa tumbuhan dan hewan mempunyai persamaan, yaitu tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Selanjutnya, teori tersebut dikembangkan menjadi suatu teori sebagai berikut:
a.       Sel adalah satuan struktural terkecil organisme hidup.
b.      Sel merupakan satuan fungsional terkecil organisme hidup.
c.       Sel berasal dari sel dan organisme tersusun oleh sel.

2.      Struktur Sel
Sel terdiri dari 3 bagian utama yaitu membran sel, inti sel, dan sitoplasma:
a.       Membran Sel / Membran Plasma
Membran sel adalah selaput yang terletak paling luar dan tersusun dari senyawa kimia lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau lipid dengan senyawa protein). Membran sel disebut juga membran plasma atau selaput plasma. Fungsi dari membran sel ini adalah sebagai pintu gerbang yang dilalui zat, baik menuju atau meninggalkan sel.
b.      Inti Sel (Nukleus)
Inti sel bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. Fungsi dari inti sel adalah mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi DNA untuk mengatur sintesis protein. Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu:
1)      Selaput inti (karioteka)
2)      Nukleoplasma (kariolimfa)
3)      Kromatin / kromosom
4)      Nukleous (anak inti)
c.       Sitoplasma dan Organel Sel
Sitoplasma adalah bagian yang cair dalam sel. Khusus untuk cairan yang beradal dalam inti sel dinamakan nukleoplasma. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%). Berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel.
Organel sel adalah benda-benda yang terdapat dalam sitoplasma dan bersifat hidup serta menjalankan fungsi-fungsi kehidupan. Organel sel terdiri dari:
1)      Ribosom (ergastoplasma) adalah organel sel terkecil di dalam sel. Fungsi dari ribosom adalah sebagai tempat sintesis protein.
2)      Retikulum endoplasma (RE) adalah struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. Dikenal dua jenis retikulum endoplasma, yaitu: (1) Retikulum endoplasma granuler (retikulum endoplasma kasar). RE kasar tampak kasar karena ribosom menonjol di permukaan sitoplasmik membrane; (2) Retikulum endoplasma agranuler (retikulum endoplasma halus). RE halus diberi nama demikian karena permukaan sitoplasma tidak mempunyai ribosom.
3)      Mitokondria (the power house). Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak energi ATP. Secara garis besar, tahap respirasi pada tumbuhan dan hewan melewati jalur yang sama, yang dikenal sebagai daur atau siklus Krebs yang berlangsung di dalam mitokondria.
4)      Lisosom. Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler.
5)      Badan golgi (aparatus golgi/diktiosom) berhubungan dengan fungsi menyortir dan mengirim produk sel. Badan golgi berperan penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam sekresi. Muka cis berfungsi sebagai penerima vesikula transpor dari RE. Muka trans berfungsi mengirim vesikula transpor. Vesikula transpor adalah bentuk transfer dari protein yang disintesis RE.
6)      Sentrosom (sentriol) berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel baik mitosis maupun meiosis.
7)      Plastida berperan dalam fotosintesis. Plastida adalah bagian dari sel yang bisa ditemui pada alga dan tumbuhan (kingdom plantae). Dikenal tiga jenis plastida, yaitu: (1) Leukoplas: berwarna putih berfungsi sebagai penyimpanan makanan; (2) Kloroplas: plastida berwarna hijau, berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis; (3) Kromoplas: plastida yang mengandung pigmen.
8)      Vakuola (rongga sel) berisi: garam-garam organik, glikosida, tanin (zat penyamak), minyak eteris (misalnya jasmine pada melati, roseine pada mawar, zingiberine pada jahe), alkaloid (misalnya kafein, kinin, nikotin, likopersin, dll), enzim, dan butir-butir pati.
9)      Mikrotubulus berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai rangka sel. Selain itu, mikrotubulus berguna dalam pembentukan sentriol, agela, dan silia.
10)  Mikro lamen terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikro lamen berperan dalam pergerakan sel.
11)  Peroksisom (badan mikro) senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidae dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).

3.      Macam-macam Sel
Berdasarkan ada tidaknya dinding / selaput inti, maka sel dibedakan menjadi dua yaitu: struktur sel prokariotik dan struktur sel eukariotik.
Perbedaan Struktur Sel Prokariotik dan Struktur Eukariotik
Bagian Sel
Prokariot
Eukariot
Inti sel
Tanpa membran/selaput disebut nukleoid
Selaput inti ada, disebut inti sel (nukleus)
Penutup sel
Berupa kapsul (fungsi berbeda dengan dinding sel pada tumbuhan)
Tidak ada pada hewan, pada tumbuhan ada dinding sel
Retikulum endoplasma
Tidak ada
Ada
Badan golgi
Tidak ada
Ada
Mitokondria
Tidak ada
Ada
Lisosom sentriol
Tidak ada
Ada
Ribosom
Ada pada sitoplasma
Ada (pada sitoplasma dan retikulum endoplasma)
DNA (bahan gen)
Berbentuk cincin bercampur dengan sitoplasma
Berbentuk pita spiral ganda (double helix) terdapat pada inti, mitokondria, dan kloroplas (pada tumbuhan)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbBPWmKvVZ2dhQQxt_HraqgFF2PggZKi3m6Z604bWA3p2KCSVeydA1PynsWHCdpsozDZjJJ4uZHgQZnItXXWdU9eqEDQ_YWpce3nwdPQtE10verJYw5bIGwLC0NGggpGohIv9n7i5RkH4/s1600/sel+prokariotik+dan+eukariotik.JPG
Gambar: Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik

Perbedaan antara Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Komponen
Sel Tumbuhan
Sel Hewan
Ukuran
Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan
Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan
Bentuk
Tetap
Tidak tetap
Dinding sel
Ada
Tidak tetap
Plastid
Ada
Tidak tetap
Lisosom
Tidak ada
Ada (untuk pencernaan makanan secara pinositosis/fagositosis)
Sentrida
Tidak ada
Ada
Badan golgi
Duktiosom
Badan golgi
Vakuola
Pada sel muda kecil dan banyak, pada sel dewasa tunggal dan besar
Tidak mempunyai vakuola, walaupun terkadang beberapa sel hewan uniseluler memiliki vakuola yang berukuran kecil baik pada sel muda maupun sel dewasa
Flagella / sillia
Tidak ada
Ada tetapi tidak semua
Klorofil
Ada
Tidak ada
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5EPQp3OKLP5xC6MrSZoRRxDorc34zM7Wtxi_yGWC_q8-6_2Zd5Y9JAfIiSVWFWftVfbxLxsEz7OwaL3esbjlgofMxu9dlb_UVOXD6WWsY0tulJwjFbpyV0o5zAExMgqd4XiSf955WXag/s1600/gambar+sel+hewan+dan+sel+tumbuhan.jpg
Gambar: Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

4.      Transpor Molekul Melalui Membran
a.       Transpor pasif
Transpor yang tidak memerluka energi, meliputi (a) Difusi: perpindahan zat (padat, cair, dan gas) dari larutan konsentrasi tinggi (hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi rendah (hipotenis), setiap zat akan berdifusi menuruni gradien konsentrasinya, hasil dari difusi adalah konsentrasi yang sama antara larutan tersebut dinamakan isotonis. (b) Difusi terfasilitasi: melibatkan difusi dari molekul polar dan ion melewati membran dengan bantuan protein transport, protein transpor merupakan protein khusus yang menyediakan suatu ikatan baik bagi molekul yang sedang bergerak. (c) Osmosis: difusi air melalui selaput semipermeabel. Tekanan osmosis dapat diukur dengan suatu alat yang disebut osmometer.
b.      Transpor aktir
Transpor yang melalui membran dengan melawan kecendrungan alami yaitu melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi ATP. Pada transpor aktir diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif primer dan sekunder: transpor aktir primer membutuhkan energi dalam bentuk ATP. Sedangkan transpor aktif sekunder memerlukan transpor yang tergantung pada potensial membran. Kedua jenis transpor tersebut saling berhubungan erat karena transpor aktir primer akan menciptakan potensial membran dan ini memungkinkan terjadinya transpor aktif sekunder.
c.       Endositosis dan Eksositosis
Ekositosis dapat diartikan, keluarnya zat dari dalam sel. Vesikel dari dalam sel berisi senyawa atau sisa metabolisme. Endositosis merupakan proses pemasukan zat dari luar sel ke dalam sel. Endositosis memiliki dua macam bentuk yaitu pinositosis dan fagositosis. Pinositosis merupakan proses pemasukan zat ke dalam ke dalam sel yang berupa cairan. Fagositosis (fago = makan) merupakan pemasukan zat padat atau sel lainnya ke dalam tubuh sel.

E.     Metode Pembelajaran
Pendekatan saintifik, demonstrasi, praktikum.

F.     Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1.      Media
Alat peraga, LCD, dan Komputer.
2.      Alat dan Bahan
No
Jenis
Jumlah
1
Objek glass
2 buah/kelompok
2
Cover glass
2 buah/kelompok
3
Mikroskop
1 buah/kelompok
4
Pipet tetes
1 buah/kelompok
5
Cutter
1 buah/kelompok
6
Tusuk gigi
2 buah/kelompok
7
Bawang Merah
1 siung/kelompok
8
Daun Hydrilla sp
1 tangkai/kelompok
9
Air
Secukupnya
3.      Sumber Belajar
Buku paket
Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Praktikum
Media elektronik

G.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Langkah-langkah Model
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
Menciptakan situasi
Pemusatan Perhatian :
Ø Guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa sebelum kegiatan pembelajaran di mulai.
Ø Guru menayangkan gambar dan video tentang macam-macam sel.
Ø Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan gambar tersebut, misalnya:
·         Gambar apakah itu?
·         Jika gambar sel, maka sel apakah itu?
Ø Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 
15 menit
Kegiatan Inti
Pembahasan  Tugas dan identifikasi masalah



Observasi


Pengumpulan data


Pengolahan  data dan analisis



Verifikasi






Generalisasi
Ø Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan di lakukan yaitu pengamatan tentang 2 sel tumbuhan.
Ø Membagi siswa menjadi 6 kelompok.
Ø Siswa melakukan pengamatan sel bawang merah dan sel daun Hydrilla sp.
Ø Siswa mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel yang telah disediakan.
Ø Diskusi kelompok untuk mengkaji hasil pengamatan. Menanalisis hasil pengamatan dan menyimpulkan hasil pengamatan berdasarkan data yang diperoleh.
Ø Siswa secara berkelompok mempresentasikan hasil pengamatannya menggunakan media power point.
Ø Diskusi perbedaan antara sel bawang merah dan sel daun Hydrilla sp berdasarkan data hasil pengamatan.
Ø Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang perbedaan antara sel bawang merah dengan sel daun Hydrilla sp.
50 menit
Penutup

Ø Guru mereview proses pembelajaran dan konsep-konsep yang belum dipahami oleh  siswa.
Ø Guru memberikan penghargaan  (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik.
Ø Siswa menjawab kuis tentang struktur sel.
Ø Pemberian tugas untuk mempelajari materi yang akan di bahas minggu depan tentang sel hewan.
25 menit

H.    Penilaian
1.      Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
F Non Tes: Tes sikap 
F Tes Unjuk Kerja
F Lembar pengamatan sikap dan rubrik
F Tes penilaian kinerja
F Tes Tertulis
F Tes Uraian dan Pilihan Ganda
2.      Contoh Instrumen
a.       Lembar Pengamatan Sikap
1)      Pengamatan Sikap Spiritual
No
Aspek Pengamatan
Skor
1
2
3
4
1
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu.




2
Mengucapkan rasa syukur atas karunia tuhan.




3
Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat / presentasi.




4
Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan.




5
Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan.




Jumlah Skor




2)      Pengamatan Sikap Sosial
No
Aspek Pengamatan
Skor
1
2
3
4
1
Santun dalam berkomunikasi interpersonal dengan guru ataupun temannya.




2
Peduli dengan guru ataupun temannya.




3
Jujur, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam komunikasi transaksional dengan guru dan temannya.




4
Tanggung jawab, peduli, bekerjasama, dan cinta damai dalam melaksanakan komunikasi fungsional.




Jumlah Skor





I.       Instrument Soal Pengetahuan
1.      Soal Uraian
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat!
1.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan sel dan siapakah penemu sel?
2.      Jelaskan tentang 3 komponen utama dari sel!
3.      Jelaskan perbedaan diantara 2 jenis Retikulum Endoplasma (RE)!
4.      Sebutkan 5 perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik!
5.      Sebutkan 5 perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan!
2.      Soal Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1.      Di bawah ini, nama penemu sel yang benar adalah…
a.       Albert Einstein
b.      Thomas Alva Edison
c.       Robert Hooke
d.      Cornelius van Drebbel
e.       Robert Hoeke
2.      Schwaan dan Schleiden (1838), menyatakan bahwa tumbuhan dan hewan mempunyai persamaan, yaitu tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Selanjutnya, teori tersebut dikembangkan menjadi suatu teori sebagai berikut, kecuali…
a.       Sel adalah satuan struktural terkecil organisme hidup.
b.      Sel tidak dapat dibagi menjadi lebih kecil lagi.
c.       Sel merupakan satuan fungsional terkecil organisme hidup.
d.      Sel berasal dari sel dan organisme tersusun oleh sel.
e.       Sel memiliki unit penyusun yang lebih kecil lagi.
3.      Perhatikan di bawah ini!
1)      Selaput inti (karioteka)
2)      Diktiosom
3)      Nukleoplasma (kariolimfa)
4)      Kromatin / kromosom
5)      Nukleous (anak inti)
6)      Sentriol
Yang termasuk bagian-bagian dari inti sel adalah…
a.       1, 2, dan 3.
b.      1, 2, dan 4.
c.       1 dan 5.
d.      4 dan 3.
e.       Jawaban c dan d semua benar.

4.      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYE9cHDSa2FQvD2VU1ONk08ZevNvVUrYFJCb35uQzbSrNRj3PFGx7ZdaDlcFy7hyphenhyphenVfunCmitebhyphenhyphendYJiauS_xybpgUhTYuwsup5Hdd1JBIMhACdMR-ybIFIqeld8TZbN74r1VBZbTdzwI/?imgmax=800









Dari gambar sel hewan di atas, sel yang berfungsi sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler dan sebagai tempat penyimpan bahan makanan ditunjukan oleh nomor…
a.       1 dan 2
b.      3 dan 5
c.       1 dan 4
d.      2 dan 3
e.       2 dan 5
5.      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsGL8O93WOwRJKOC7p-0kCdj3ML31htjnTdOTpD5mjSc9zGvQ6nDLFx7XUjAXMF9sVKeZcg1OBCVoHm4_pqeKLjmcKmbo_bycTVhgXzJpJTMqeyTKSqNjjeZlU3UfBbeRyBDGq0qrItdA/s1600/sel.JPG








Dari gambar sel tumbuhan di atas, vakuola dan kloroplas berturut-turut ditunjukan oleh nomor…
a.      6 dan 7
b.      3 dan 8
c.       1 dan 5
d.      2 dan 4
e.       3 dan 5

Rubrik Penilaian Soal Uraian
No
Uraian
Skor
1
Jika terjawab dengan benar dan tepat
5
2
Jika menjawab 3 komponen
Jika menjawab 2 komponen
Jika menjawam 1 komponen
10
7
4
3
Jika jawaban terjawab dengan benar dan lengkap
5
4
Jika menjawab 5 perbedaan
Jika menjawab 4 perbedaan
Jika menjawab 3 perbedaan
Jika menjawab 2 perbedaan
Jika menjawab 1 perbedaan
10
8
6
4
2
5
Jika menjawab 5 perbedaan
Jika menjawab 4 perbedaan
Jika menjawab 3 perbedaan
Jika menjawab 2 perbedaan
Jika menjawab 1 perbedaan
10
8
6
4
2
Total
40

Rubrik Penilaian Soal Pilihan Ganda
Setiap jawaban yang benar memperoleh skor : 2  jadi total skor = 10.
Skor Nilai Akhir untuk Test Kognitif
Nilai soal uraian + nilai soal pilihan ganda X 2 = Nilai Akhir.








LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Latar Belakang
            Sel merupakan unit terkecil dari mahluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel disebut unit terkecil karena sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri. Sel dapat melakukan proses kehidupan seperti melakukan respirasi, perombakan, penyusunan, dan sebagainya.
Tujuan
Untuk membandingkan struktur beberapa macam sel hidup yang dapat dilihat dengan mikroskop biasa.
Alat dan Bahan
1.      Objek glass
2.      Cover glass
3.      Mikroskop cahaya
4.      Pipet tetes
5.      Cutter
6.      Tusuk gigi
7.      Bawang merah
8.      Daun Hydrilla sp
9.      Air

Prosedur Kerja
1.      Mengiris sangat tipis kulit tipis bawang merah / daun Hydrilla sp.
2.      Meletakan objek di atas objek glass.
3.      Menambahkan 1 tetes air.
4.      Menutup objek dengan cover glass.
5.      Meletakan di atas meja mikroskop.
6.      Mengamati bentuk selnya kemudian menggambar pada lembar pengamatan.



Table Pengamatan
Gambar Sel Bawang Merah                            Gambar Sel Daun Hydrilla sp






 





Asal Sel
Dinding Sel
Sitoplasma
Nukleus
Epidermis Bawang



Daun Hydrilla sp







Cirebon, Oktober 2015

Mengetahui,
   Kepala Sekolah                                                                                Mahasiswa


Dra. Hj. Ety Nur Rochaeny, M.Pd I                                                         Ismi Nurul Adillah
     NIP. 19620901 198803 2 005                                                             NIM. 14121610690