ARTIKEL
MENULIS KARYA ILMIAH
Di
Ajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata
Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen
Pengampu : Emah Khuzaemah
Disusun Oleh :
Arif
Hidayat (14121610662)
Ismi
Nurul Adillah (14121610690)
TARBIYAH
IPA-BIOLOGI/II
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI ( IAIN )
SYEKH NURJATI CIREBON
2013
MENULIS KARYA
ILMIAH
A.
Pendahuluan
Di Indonesia kurang lebih ada enam tingkat
pendidikan diantaranya, PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Khususnya
di Perguruan Tinggi salah satu syarat mutlak untuk mendapatkan gelar S1 yaitu
membuat Skripsi, untuk mendapatkan gelar S2 yaitu membuat Tesis dan untuk
mendapatkan gelar S3 yaitu membuat Disertasi. Untuk membuat semua karangan
tersebut harus menggunakan metode penulisan karya ilmiah.
Karya ilmiah ditulis berdasarkan
ketentuan-ketentuan ilmiah antara lain bersifat objektif dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Oleh karena itu untuk dapat membuat karya
ilmiah harus melalui penelitian-penelitian terlebih dahulu. Berlatih membuat
karya ilmiah sangat banyak memberikan manfaat baik untuk melatih keterampilaan
diri sendiri maupun bermanfaat bagi orang lain yang membacanya.
Dalam karangan ini akan dibahas mengenai
pengertian karya ilmiah, tujuan menulis karya ilmiah, ciri-ciri karya ilmiah,
sifat-sifat karya ilmiah, bentuk-bentuk karya ilmiah, macam-macam karya ilmiah,
sikap seorang ilmiah, dan manfaat menulis karya ilmiah.
B.
Pengertian Karya Ilmiah
Karya
ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam
bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau
keilmiahannya. Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science)
dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila
proses perwujudannya lewat metode ilmiah (Eko. 1995: 11).
Jonnes (1960
: 34) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang
disajikan dan metode penulisannya. Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum
yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah,
yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat
dikategorikan karya ilmiah. Sedangkan, bila fakta yang disajikan berupa data
pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak
ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
Dari
pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah merupakan sebuah karangan
yang ditulis sesuai dengan metode tertentu, dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya dan dalam prosesnya harus sesuai dengan prosedural yang telah
ditentukan. Bila faktanya obyektif maka termasuk karya ilmiah namun bila
faktanya berupa data pribadi maka termasuk karya non ilmiah.
C.
Tujuan Karya Ilmiah
Tujuan dari pembuatan karya ilmiah menurut Sikumbang (1981: 45) kurang
lebih ada 5, antara lain:
1.
Memberi penjelasan.
2.
Memberi komentar atau penilaian.
3.
Memberi saran.
4.
Menyampaikan sanggahan.
5.
Membuktikan hipotesa.
Didalam tujuannya karya ilmiah pada poin pertama itu memberi penjelasan, didalam
isinya karya ilmiah harus bisa memberi penjelasan sejelas-jelasnya dalam apa
yang ditulis dalam karya ilmiah tersebut. Poin kedua yaitu memberi komentar,
didalam karya ilmiah itu harus bisa mengomentari apa yang ditelitinya selain
bisa memberi komentar juga penulis harus bisa memberikan saran atas apa yang
dikomentarinya. Jika didalam penelitiannya penulis menemukan suatu hal yang tidak
sependapat dengan pendapatnya, penulis bisa menulis sanggahannya didalam
karyanya itu. Tujuan karya ilmiah juga untuk membuktikan hipotesa apa yang
telah kita buat. Jadi, tujuan-tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini harus ada
ketika seorang penulis ingin membuat sebuah karya ilmiah.
D. Ciri-ciri Karya Ilmiah
Menurut Hariwijaya (2008 : 37), ciri-ciri karya
ilmiah adalah sebagai berikut:
1.
Struktur
Sajian
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar kebagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan
pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2.
Komponen
dan Substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah
yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.
Sikap
Penulis
Sikap
penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4.
Penggunaan
Bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang
baku.
Dapat
ditarik kesimpulan bahwa, karya ilmiah itu struktur sajiannya harus benar dan
tepat seperti yang telah dijelaskan diatas. Seperti adanya pendahuluan yang
mengantarkan kepada inti pembahasan yang akan disampaikan dalam karya ilmiah
dan diakhir ada penutup yang berisi kesimpulan. Selain itu, sikap penulis harus
obyektif dengan menggunakan bentuk kalimat pasif dan menggunakan bahasa baku.
E.
Sifat-sifat Karya Ilmiah
Sifat-sifat
karya ilmiah menurut Dwiloka (2005: 40), antara lain:
1. Lugas dan tidak emosional mempunyai satu
arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2. Logis, disusun berdasarkan urutan yang
konsisten.
3. Efektif, satu kebulatan pikiran, ada
penekanan dan pengembagan.
4. Efisien, hanya mempergunakan kata atau
kalimat yang penting dan mudah dipahami.
Didalam
penulisannya karya ilmiah harus memiliki sifat yang lugas dan tidak emosional. Penyusunan
karya ilmiah juga harus logis supaya jelas alur yang ditulisnya, juga harus
efektif dan efisien dalam pemilihan kalimat agar mudah dipahami.
F.
Bentuk Karya Ilmiah
Menurut Hariwijaya (2008: 44), bentuk karya ilmiah antara lain sebagai
berikut:
1.
Karya
Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah
pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal
ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu
pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya
pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
2.
Karya
Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah yang Dibukukan
Karya
ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian,
observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang.
Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya
disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang
S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3. Buku Ilmiah
Buku
ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh
sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah
dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
Karya
ilmiah memliki bermacam-macam bentuk, ada yang berbentuk makalah yaitu berisi
jurnal ilmu pengetahuan. Ada juga yang berbentuk laporan ilmiah untuk
melaporkan hasil observasi dan ada yang berbentuk buku ilmiah yaitu karya
ilmiah yang dibukukan untuk kepentingan komersial.
G. Macam-macam Karya Ilmiah
Sikumbang
(1981: 48) memaparkan macam-macam karya ilmiah sebagai berikut:
1.
Skripsi
adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar
sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat
tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian
langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi
kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi kearah
sumbangan material berupa penemuan baru.
2.
Tesis
adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung
metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan
serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan
menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis
dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan
dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
3.
Disertasi
adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan
program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang
bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru
dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.
Karya ilmiah terdiri dari 3 macam yaitu, skripsi, ditulis berdasarkan
pendapat orang lain dan diperkuat dengan fakta empiris-obyektif. Tesis,
menggunakan metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data dan bersifat
argumentative. Disertasi, berisi bukti kemampuan seseorang dalam melakukan
penelitian penemuan baru.
H. Sikap Ilmiah
Dalam
penulisan karya ilmiah, terdapat tujuh sikap ilmiah yang merupakan sikap yang
harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Sikap
ingin tahu
Sikap
ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan bidang kajiannya.
2.
Sikap
kritis
Sikap
kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan
dengan bidang kajiannya untuk dibandingkan kelebihan-kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3.
Sikap
obyektif
Sikap
objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti
perasaan pribadi.
4.
Sikap
ingin menemukan
Selalu
memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan
eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan
konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5.
Sikap
menghargai karya orang lain
Sikap
menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber
secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal
dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6.
Sikap
tekun
Tidak
bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya
meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum
selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan
teliti.
7.
Sikap
terbuka
Sikap
terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi,
kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak
sepaham atau tidak sesuai (Dwiloka, 2005: 41).
Seorang
penulis karya ilmiah harus memiliki beberapa sikap yang dapat mendukung
kelancarannya dalam menulis. Antara lain, sikap ingin tahu yang terlihat pada
kebiasaan sering bertanya. Sikap kritis yang terlihat pada kebiasaan mencari
informasi sebanyak mungkin. Sikap obyektif terlihat pada kebiasaan menyatakan
apa adanya. Sikap ingin menemukan yaitu selalu memberikan saran-untuk
eksperimen baru. Sikap menghargai karya orang lain terlihat pada kebiasaan
menyebutkan sumber secara jelas. Sikap tekun atau tidak pernah bosan untuk
melakukan penyelidikan dan sikap terbuka terlihat pada kebiasaan mau
mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain.
I. Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah
Menurut
Sikumbang (1981 : 50), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari
kegiatan tersebut. Antara lain:
1.
Dapat
melatih keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah,
ia harus membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang
hendak dibahas.
2.
Dapat
melatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan
mengembangkannya ketingkat pemikiran yang lebih matang.
3.
Dapat
berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam
katalog pengarang atau katalog judul buku.
4.
Dapat
meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta
secara jelas dan sistematis.
5.
Dapat
memperoleh kepuasan intelektual.
6.
Memperluas
cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.
Banyak manfaat yang diperoleh dalam menulis karya ilmiah seperti yang telah
disebutkan diatas. Keterampilan membaca didapat karena sebelum kita menulis karya
ilmiah kita harus membaca referensi terlebih dahulu dan dapat melatih mengolah
kata-kata yang dituliskan dalam karya ilmiah itu. Didalam penulisan karya
ilmiah kita bisa mendapatkkan pengetahuan baru dan membuka wawasan yang belum
pernah kita dapatkan.
J. Simpulan
1.
Karangan
ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam
bidang tertentu. Disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau
keilmiahannya.
2.
Tujuan membuat karya ilmiah antara lain, memberi penjelasan, memberi
komentar atau penilaian, memberi saran, menyampaikan sanggahan, dan membuktikan
hipotesa.
3.
Ciri-ciri karya ilmiah meliputi struktur sajian, komponen dan substansi,
sikap penulis, dan penggunaan bahasa.
4.
Sifat-sifat karya ilmiah antara lain, lugas, logis, efektif, dan efisien.
5.
Bentuk-bentuk karya ilmiah diantaranya, berbentuk makalah, berbentuk report
/ laporan, dan buku ilmiah.
6.
Macam-macam karya ilmiah antara lain, skripsi, tesis, dan disertasi.
7.
Sikap ilmiah meliputi, sikap ingin tahu, sikap kritis, sikap obyektif,
sikap ingin menemukan, sikap menghargai karya orang lain, sikap tekun, dan
sikap terbuka.
8.
Manfaat menyusun karya ilmiah antara lain, dapat
melatih keterampilan membaca yang efektif, dapat melatih menggabungkan hasil
bacaan dari berbagai sumber, dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan,
dapat meningkatkan keterampilan dalam menyajikan data, dapat memperoleh
kepuasan intelektual, dan memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar