Kamis, 05 November 2015

ARTIKEL MENULIS KARYA ILMIAH



ARTIKEL
MENULIS KARYA ILMIAH
Di Ajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah                : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu        : Emah Khuzaemah



Disusun Oleh :
Arif Hidayat (14121610662)
Ismi Nurul Adillah (14121610690)

TARBIYAH IPA-BIOLOGI/II



INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SYEKH NURJATI CIREBON
2013
MENULIS KARYA ILMIAH

A.    Pendahuluan
Di Indonesia kurang lebih ada enam tingkat pendidikan diantaranya, PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Khususnya di Perguruan Tinggi salah satu syarat mutlak untuk mendapatkan gelar S1 yaitu membuat Skripsi, untuk mendapatkan gelar S2 yaitu membuat Tesis dan untuk mendapatkan gelar S3 yaitu membuat Disertasi. Untuk membuat semua karangan tersebut harus menggunakan metode penulisan karya ilmiah.
Karya ilmiah ditulis berdasarkan ketentuan-ketentuan ilmiah antara lain bersifat objektif dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Oleh karena itu untuk dapat membuat karya ilmiah harus melalui penelitian-penelitian terlebih dahulu. Berlatih membuat karya ilmiah sangat banyak memberikan manfaat baik untuk melatih keterampilaan diri sendiri maupun bermanfaat bagi orang lain yang membacanya.
Dalam karangan ini akan dibahas mengenai pengertian karya ilmiah, tujuan menulis karya ilmiah, ciri-ciri karya ilmiah, sifat-sifat karya ilmiah, bentuk-bentuk karya ilmiah, macam-macam karya ilmiah, sikap seorang ilmiah, dan manfaat menulis karya ilmiah.

B.     Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya. Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah (Eko. 1995: 11).
Jonnes (1960 : 34) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya. Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah. Sedangkan, bila fakta yang disajikan berupa data pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah merupakan sebuah karangan yang ditulis sesuai dengan metode tertentu, dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan dalam prosesnya harus sesuai dengan prosedural yang telah ditentukan. Bila faktanya obyektif maka termasuk karya ilmiah namun bila faktanya berupa data pribadi maka termasuk karya non ilmiah.

C.    Tujuan Karya Ilmiah
Tujuan dari pembuatan karya ilmiah menurut Sikumbang (1981: 45) kurang lebih ada 5, antara lain:
1.         Memberi penjelasan.
2.         Memberi komentar atau penilaian.
3.         Memberi saran.
4.         Menyampaikan sanggahan.
5.         Membuktikan hipotesa.
Didalam tujuannya karya ilmiah pada poin pertama itu memberi penjelasan, didalam isinya karya ilmiah harus bisa memberi penjelasan sejelas-jelasnya dalam apa yang ditulis dalam karya ilmiah tersebut. Poin kedua yaitu memberi komentar, didalam karya ilmiah itu harus bisa mengomentari apa yang ditelitinya selain bisa memberi komentar juga penulis harus bisa memberikan saran atas apa yang dikomentarinya. Jika didalam penelitiannya penulis menemukan suatu hal yang tidak sependapat dengan pendapatnya, penulis bisa menulis sanggahannya didalam karyanya itu. Tujuan karya ilmiah juga untuk membuktikan hipotesa apa yang telah kita buat. Jadi, tujuan-tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini harus ada ketika seorang penulis ingin membuat sebuah karya ilmiah.

D.    Ciri-ciri Karya Ilmiah
Menurut Hariwijaya (2008 : 37), ciri-ciri karya ilmiah adalah sebagai berikut:
1.      Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar kebagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2.      Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.      Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4.      Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa, karya ilmiah itu struktur sajiannya harus benar dan tepat seperti yang telah dijelaskan diatas. Seperti adanya pendahuluan yang mengantarkan kepada inti pembahasan yang akan disampaikan dalam karya ilmiah dan diakhir ada penutup yang berisi kesimpulan. Selain itu, sikap penulis harus obyektif dengan menggunakan bentuk kalimat pasif dan menggunakan bahasa baku.

E.     Sifat-sifat Karya Ilmiah
Sifat-sifat karya ilmiah menurut Dwiloka (2005: 40), antara lain:
1.      Lugas dan tidak emosional mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2.      Logis, disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
3.      Efektif, satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4.      Efisien, hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
Didalam penulisannya karya ilmiah harus memiliki sifat yang lugas dan tidak emosional. Penyusunan karya ilmiah juga harus logis supaya jelas alur yang ditulisnya, juga harus efektif dan efisien dalam pemilihan kalimat agar mudah dipahami.

F.     Bentuk Karya Ilmiah
Menurut Hariwijaya (2008: 44), bentuk karya ilmiah antara lain sebagai berikut:
1.      Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
2.      Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah yang Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3.      Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
Karya ilmiah memliki bermacam-macam bentuk, ada yang berbentuk makalah yaitu berisi jurnal ilmu pengetahuan. Ada juga yang berbentuk laporan ilmiah untuk melaporkan hasil observasi dan ada yang berbentuk buku ilmiah yaitu karya ilmiah yang dibukukan untuk kepentingan komersial.

G.    Macam-macam Karya Ilmiah
Sikumbang (1981: 48) memaparkan macam-macam karya ilmiah sebagai berikut:
1.      Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi kearah sumbangan material berupa penemuan baru.
2.      Tesis adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
3.      Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.
Karya ilmiah terdiri dari 3 macam yaitu, skripsi, ditulis berdasarkan pendapat orang lain dan diperkuat dengan fakta empiris-obyektif. Tesis, menggunakan metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data dan bersifat argumentative. Disertasi, berisi bukti kemampuan seseorang dalam melakukan penelitian penemuan baru.

H.    Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat tujuh sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Sikap ingin tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2.      Sikap kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibandingkan kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3.      Sikap obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
4.      Sikap ingin menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5.      Sikap menghargai karya orang lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.


6.      Sikap tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7.      Sikap terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai (Dwiloka, 2005: 41).
Seorang penulis karya ilmiah harus memiliki beberapa sikap yang dapat mendukung kelancarannya dalam menulis. Antara lain, sikap ingin tahu yang terlihat pada kebiasaan sering bertanya. Sikap kritis yang terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin. Sikap obyektif terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya. Sikap ingin menemukan yaitu selalu memberikan saran-untuk eksperimen baru. Sikap menghargai karya orang lain terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas. Sikap tekun atau tidak pernah bosan untuk melakukan penyelidikan dan sikap terbuka terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain.

I.       Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah
Menurut Sikumbang (1981 : 50), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut. Antara lain:
1.      Dapat melatih keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia harus membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
2.      Dapat melatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ketingkat pemikiran yang lebih matang.
3.      Dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.
4.      Dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.
5.      Dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6.      Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.
Banyak manfaat yang diperoleh dalam menulis karya ilmiah seperti yang telah disebutkan diatas. Keterampilan membaca didapat karena sebelum kita menulis karya ilmiah kita harus membaca referensi terlebih dahulu dan dapat melatih mengolah kata-kata yang dituliskan dalam karya ilmiah itu. Didalam penulisan karya ilmiah kita bisa mendapatkkan pengetahuan baru dan membuka wawasan yang belum pernah kita dapatkan.

J.      Simpulan
1.      Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu. Disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya.
2.      Tujuan membuat karya ilmiah antara lain, memberi penjelasan, memberi komentar atau penilaian, memberi saran, menyampaikan sanggahan, dan membuktikan hipotesa.
3.      Ciri-ciri karya ilmiah meliputi struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulis, dan penggunaan bahasa.
4.      Sifat-sifat karya ilmiah antara lain, lugas, logis, efektif, dan efisien.
5.      Bentuk-bentuk karya ilmiah diantaranya, berbentuk makalah, berbentuk report / laporan, dan buku ilmiah.
6.      Macam-macam karya ilmiah antara lain, skripsi, tesis, dan disertasi.
7.      Sikap ilmiah meliputi, sikap ingin tahu, sikap kritis, sikap obyektif, sikap ingin menemukan, sikap menghargai karya orang lain, sikap tekun, dan sikap terbuka.
8.      Manfaat menyusun karya ilmiah antara lain, dapat melatih keterampilan membaca yang efektif, dapat melatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan, dapat meningkatkan keterampilan dalam menyajikan data, dapat memperoleh kepuasan intelektual, dan memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar