JAWABAN
PERTANYAAN, FLOWCHART DAN RPP
MATERI
SEL KELAS XI/1
Diajukan
guna memenuhi ulangan tengah semester (UTS)
Dosen Pengampu
: Ipin Aripin, M.Pd
Mata
Kuliah : KOMNET

Disusun
Oleh :
Ismi
Nurul Adillah
NIM 14121610690
IPA-Biologi
A/VII
KEMENTERIAN
AGAMA RI
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN
TADRIS IPA-BIOLOGI
2015
1.
Jelaskan
bagaimana tahapan desain bahan ajar multimedia menurut model :
a.
ADDIE
b.
ASSURE
Jawab :
a.
Desain
bahan ajar multimedia menurut ADDIE
1) Analysis (analisa)
Analysis (analisa) yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan),
mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task
analysis). Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan
dipelajari oleh peserta belajar, yaitu melakukan needs assessment (analisis
kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas
(task analysis). Oleh karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah berupa
karakteristik atau profile calon peserta belajar, identifikasi kesenjangan,
identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas kebutuhan.
Dalam model ADDIE, analisis merupakan fase pertama yang harus dilakukan.
Peterson (2003) mengatakan bahwa dalam fase ini yang menjadi perhatian utama
bagi perancang adalah target pembelajarnya. Shelton, K. dan Saltsman, G. (2008)
menyebutkan ada tiga segmen yang harus dianalisis yaitu pembelajar,
pembelajaran, serta media (online) untuk menyampaikan bahan ajarnya.
Dari uraian di atas maka langkah-langkah dalam fase analisis ini setidaknya
adalah:
a)
Menganalisis
pembelajar;
b)
Menentukan materi ajar;
c)
Menentukan standar
kompetensi (goal) yang akan dicapai;
d)
Menentukan media yang
akan digunakan.
2) Design (perancangan)
Dalam tahap desain ini yang dilakukan, yaitu pertama, merumuskan
tujuan pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable, applicable, dan
realistic). Selanjutnya menyusun tes, dimana tes tersebut harus didasarkan pada
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan tadi. Kemudian tentukan strategi
pembelajaran media dan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu,
dipertimbangkan pula sumber-sumber pendukung lain, semisal sumber belajar yang
relevan, lingkungan belajar yang seperti apa seharusnya, dan lain-lain. Semua
itu tertuang dalam suatu dokumen bernama blue-print yang jelas dan rinci.
Desain merupakan langkah kedua dari model desain sistem pembelajaran ADDIE.
Langkah ini merupakan:
a) Inti dari langkah analisis karena mempelajari masalah kemudian menemukan
alternatif solusinya yang berhasil diidentifikasi melalui langkah analisis
kebutuhan.
b) Langkah penting yang perlu dilakukan untuk menentukan pengalaman belajar
yang perlu dimilki oleh siswa selama mengikuti aktivitas pembelajaran.
c) Langkah yang harus mampu menjawab pertanyaan, apakah program pembelajaran
dapat mengatasi masalah kesenjangan kemampuan siswa, kesenjangan kemampuan
disini adalah perbedaan kemampuan yang dimilki siswa dengan kemampuan yang
seharusnya dimiliki siswa.
Perancangan dilakukan
berdasarkan apa yang telah dirumuskan dalam fase analisis. Shelton, K. dan
Saltsman, G. (2008) menyatakan bahwa fase perancangan adalah analog dengan
pembuatan silabus. Dalam silabus tersebut harus memuat informasi kontak,
tujuan-tujuan pembelajaran, persyaratan kehadiran, kebijakan keterlambatan
pekerjaan, jadwal pembelajaran, pengarahan, alat bantu komunikasi, kebijakan
teknologi, serta desain antar muka untuk pembelajaran online. Peterson
(2003) menyatakan bahwa dalam fase perancangan termasuk di dalamnya kegiatan
mengidentifikasi tujuan-tujuan (objectives), menentukan strategi
pembelajaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut,
menentukan bagaimana tujuan-tujuan tersebut dinilai serta memilih bentuk
penilaiannnya.
Dari uraian tersebut di
atas maka dalam fase perancangan dilakukan langkah-langkah:
a) Membuat silabus yang di dalamnya termasuk:
b) Memilih standar kompetensi (goal) yang telah dibuat dalam fase analisis;
c) Menentukan kompetensi dasar (objektive);
d) Menentukan indikator keberhasilan;
e) Memilih bentuk penilaian;
f) Menentukan sumber atau bahan-bahan belajar;
g) Menerapkan strategi pembelajaran;
h) Membuat stroryboard;
i)
Mendesain antar muka;
3) Development (pengembangan)
Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print alias desain tadi menjadi
kenyataan. Artinya, jika dalam desain diperlukan suatu software berupa
multimedia pembelajaran, maka multimedia tersebut harus dikembangkan. Satu
langkah penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba sebelum
diimplementasikan. Tahap uji coba ini memang merupakan bagian dari salah satu
langkah ADDIE, yaitu evaluasi.
Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam mengimplementasikan model
desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah pengembangan meliputi kegiatan
membuat, membeli, dan memodifikasi bahan ajar. Dengan kata lain mencakup
kegiatan memilih, menentukan metode, media serta strategi pembelajaran yang
sesuai untuk digunakan dalam menyampaikan materi atau substansi program. Dalam
melakukan langkah pengembangan, ada dua tujuan penting yang perlu dicapai.
Antara lain adalah :
a) Memproduksi, membeli, atau merevisi bahan ajar yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya.
b) Memilih media atau kombinasi media terbaik yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
4)
Implementation (implementasi/eksekusi)
Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem
pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah
dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau
fungsinya agar bisa diimplementasikan. Implementasi atau penyampaian materi
pembelajaran merupakan langkah keempat dari model desain sistem pembelajaran
ADDIE. Tujuan utama dari langkah ini antara lain :
a)
Membimbing siswa untuk
mencapai tujuan atau kompetensi.
b)
Menjamin terjadinya
pemecahan masalah / solusi untuk mengatasi kesenjangan hasil belajar yang
dihadapi oleh siswa.
c)
Memastikan bahwa pada
akhir program pembelajaran, siswa perlu memilki kompetensi, pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap yang diperlukan.
Implementasi adalah
langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran yang sedang kita buat.
Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset sedemikian
rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan. Misal,
jika memerlukan software tertentu maka software tersebut harus sudah diinstal.
Jika penataan lingkungan harus tertentu, maka lingkungan atau seting tertentu
tersebut juga harus ditata. Barulah diimplementasikan sesuai skenario atau
desain awal.
Pada fase ini sistem
pembelajaran sudah siap untuk digunakan oleh pembelajar. Kegiatan yang
dilakukan dalam fase ini adalah mempersiapkan dan memasarkannya ke target
pembelajar.
5)
Evaluation (evaluasi / umpan balik)
Evaluasi yaitu proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang
dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Sebenarnya tahap
evaluasi bisa terjadi pada setiap empat tahap di atas. Evaluasi yang
terjadi pada setiap empat tahap di atas itu dinamakan evaluasi formatif, karena
tujuannya untuk kebutuhan revisi.
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari model desain sistem pembelajaran
ADDIE. Evaluasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai
terhadap program pembelajaran. Evaluasi terhadap program pembelajaran bertujuan
untuk mengetahui beberapa hal, yaitu :
a) Sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran secara keseluruhan.
b) Peningkatan kompetensi dalam diri siswa, yang merupakan dampak dari keikutsertaan
dalam program pembelajaran.
c) Keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat adanya peningkatan kompetensi
siswa setelah mengikuti program pembelajaran.
Evaluasi dapat
dilakukan dalam dua bentuk evaluasi yaitu formatif dan sumatif. Evaluasi formatif
dilakukan selama dan di antara fase-fase tersebut. Tujuan dari evaluasi ini
adalah untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang dibuat sebelum versi terakhir
diterapkan. Evaluasi sumatif dilakukan setelah versi terakhir diterapkan dan
bertujuan untuk menilai keefektifan pembelajaran secara keseluruhan.
b.
Desain
bahan ajar multimedia menurut ASSURE
1)
Analyze Learner (analisis pelajar)
Langkah yang pertama adalah mengidentifikasi karakteristik
pebelajar. Media dan teknologi dikatakan efektif bila ada kesesuaian antara
karakteristik pebelajar dengan metode media dan karakteristik pebelajar. Faktor
kunci yang dibahas dalam analisis pembelajar adalah sebagai berikut :
a)
General
characteristict (karakteristik umum)
Karakteristik umum meliputi faktor-faktor usia, tingkat pendidikan,
pekerjaan/posisi, kebudayaan dan sosial ekonomi. Dengan analisis pebelajar akan
membantu pemulihan metode dan media pembelajaran yang sesuai. Sebagai contoh,
pebelajar yang lemah dalam ketrampilan membaca, lebih tepat diberi media non
cetak. Jika pebelajar kurang tertarik dengan materi yang disajikan, maka media
yang tepat misalnya videotape, simulasi, atau kegiatan-kegiatan yang berbasis
teknologi. Bila pebelajar pertama kali belajar suatu konsep baru, maka
dibutuhkan pengalaman belajar langsung dan konkrit seperti karyawisata atau
latihan bermain peran (mengacu pada kerucut peran Edgar Dale).
b)
Spesifik
entri competencies (kompetensi tertentu)
Sebuah komponen penting dari merancang pelajaran adalah untuk
mengidentifikasi kompetensi spesifik dari siswa. Kita dapat melakukan ini
melalui cara-cara informal (seperti di kelas mempertanyakan) atau cara formal
lebih (seperti meninjau hasil tes standar). Tes kemampuan awal merpakan
penilaian, baik formal maupun informal, yang diperlukan. Dengan menganalisis
kemampuan yang telah dimiliki pebelajar, guru dapat memilih metode dan media
yang sesuai.
c)
Learning
style (gaya belajar)
Gaya belajar berkenaan dengan pengelompokan sifat-sifat psikologis
yang menentukan bagaimana seseorang individu merasakan berinteraksi dengan dan
merespon secara emosional pada lingkungan belajar. Gardner (1999) mengemukakan
3 jenis gaya belajar seseorang yaitu, visual, auditory, dan kinestetik. Teori
Gardner mengimplikasikan bahwa guru yang efektif perlu sadar akan adanya gaya
belajar yang berbeda di antara para pebelajar. Cara yang terbaik untuk
mengatasinya yaitu dengan memberikan variasi pembelajaran. Guru, perancang
kurikulum, dan spesialis media harus bekerjasama mendesain kurikulum sehingga
pebelajar memiliki kesempatan mengembangkan perbedaan gaya belajar.
2)
States Objectivies (menyatakan tujuan)
Menyatakan
tujuan adalah tahapan ketika menentukan tujuan pembelajaran yang baik
berdasarkan buku atau kurikulum. Tujuan pembelajaran akan menginformasikan
apakah yang sudah dipelajari anak dari pengajaran yang dijalankan. Menyatakan
tujuan harus difokuskan kepada pengetahuan, kemahiran, dan sikap yang baru
untuk dipelajari. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran juga perlu
memperhatikan dasar dari strategi, media dan pemilihan media yang tepat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perumusan tujuan ialah :
a)
Tentukan ABCD
Setiap rumusan
tujuan pembelajaran ini haruslah lengkap. Kejelasan dan kelengkapan ini sangat
membantu dalam menentukan model belajar, pemanfaatan media dan sumber belajar
berikut asesmen dalam KBM. Rumusan baku ABCD tadi dijabarkan
sebagai berikut:
·
A = audience
Pelajar atau peserta didik dengan segala karakterisktiknya.
Siapa pun peserta didik, apa pun latar belakangnya, jenjang belajarnya, serta
kemampuan prasyaratnya sebaiknya jelas dan rinci.
·
B = behavior
Perilaku belajar yang dikembangkan dalam
pembelajaran. Perilaku belajar mewakili kompetensi, tercermin dalam penggunaan
kata kerja. Kata kerja yang digunakan biasanya kata kerja yang terukur dan
dapat diamati.
·
C = conditions
Situasi kondisi atau lingkungan yang
memungkinkan bagi pelajar dapat belajar dengan baik. Penggunaan media dan
metode serta sumber belajar menjadi bagian dari kondisi belajar ini. Kondisi
ini sebenarnya menunjuk pada istilah strategi pembelajaran tertentu yang
diterapkan selama proses belajar mengajar berlangsung.
·
D = degree
Persyaratan khusus atau kriteria yang
dirumuskan sebagai dibaku sebagai bukti bahwa pencapaian tujuan pembelajaran
dan proses belajar berhasil. Kriteria ini dapat dinyatakan dalam presentase
benar (%), menggunakan kata-kata seperti tepat/benar, waktu yang harus
dipenuhi, kelengkapan persyaratan yang dianggap dapat mengukur pencapaian
kompetensi. Ada empat kategori pembelajaran yaitu Domain Kognitif, Domain
Afektif, Motor Domain Skill, dan Domain Sikap.
3)
Select Methods, Media, And Material (memilih
metode, media dan bahan)
Dalam langkah
ini, pendidik akan membangun jembatan anatara peserta didik dan tujuan rencana
sistematis untuk menggunakan media dan teknologi. Metode, media dan materi
harus dipilih secara sistematis. Setelah mengetahui gaya belajar peserta didik
dan memiliki gagasan yang jelas tentang apa yang akan di sampaikan,maka harus
dilakukan pemilihan:
a)
Metode pembelajaran yang di gunakan harus tepat
untuk memenuhi tujuan bagi para peserta didik, yang lebih unggul daripada yang
lain atau yang memberikan semua kebutuhan dalam belajar bersama, seperti kerja kelompok.
b)
Media yang cocok untuk dipadukan sama dengan
metode pembelajaran yang dipilih, tujuan, dan peserta didik. Media bisa berupa
teks, gambar, video, audio, dan multimedia komputer. Penyampaian dapat
disajikan dengan mencari materi yang tersedia untuk mendukung penyampaian.
Materi harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
c)
Materi yang disediakan untuk peserta didik
sesuai dengan yang dibutuhkan dalam menguasai tujuan. Materi bisa juga
dimodifikasi, peserta didik bisa merancang dan membuat materi sendiri. Materi
dapat berupa program perangkat lunak khusus, musik, kaset video, gambar, dan
peralatan seperti overhead prejector, komputer, printer, scanner, TV dll.
Materi mungkin perlu disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik atau tempat
pembelajaran dan peralatan.
4)
Utilize Media, And Materials (memanfaatkan
media dan materi)
Langkah
keempat dalam model pembelajaran ASSURE adalah memanfaatkan penggunaan media
dan materi oleh peserta didik dan pendidik. Menjelaskan bagaimana pendidik akan
menerapkan media dan materi. Untuk setiap jenis media dan materi yang tercantum
di bawah dipilih, dimodifikasi, dan di desain. Pendidik harus menjelaskan
secara rinci bagaimana pendidik akan menerapkannya ke dalam pelajaran, pendidik
juga membantu peserta didik. Dalam memanfaatkan materi ada beberapa langkah:
a)
Preview materi
Pendidik harus
melihat dulu materi sebelum mennyampaikannya dalam kelas dan selama proses
pembelajaran pendidik harus menentukan materi yang tepat untuk audiens dan
memperhatikan tujuannya.
b)
Siapkan bahan
Pendidik harus
mengumpulkan semua materi dan media yang dibutuhkan pendidik dan peserta didik.
Pendidik harus menentukan urutan materi dan penggunaan media. Pendidik harus
menggunakan media terlebih dahulu untuk memastikan keadaan media.
c)
Siapkan lingkungan
Pendidik harus
mengatur fasilitas yang digunakan peserta didik dengan tepat dari materi dan
media sesuai dengan lingkungan sekitar.
d)
Peserta didik
Memberitahukan
peserta didik tentang tujuan pembelajaran. Pendidik menjelaskan bagaimana cara
agar peserta didik dapat memperoleh informasi dan cara mengevaluasi materinya.
e)
Memberikan pengalaman belajar
Di dalam mengajar
dan belajar harus menjadi pengalaman kelas, bukan suatu cobaan.
5)
Require Learner Participation (partisipasi pelajar)
Sebelum pelajar dinilai secara
formal, pelajar perlu dilibatkan dalam aktivitas pembelajaran seperti
memecahkan masalah, simulasi, kuis atau presentasi. Dalam hal ini guru harus
menyiapkan pengalaman pembelajaran bagi siswa. Jika materi berbasis guru,
seharusnya guru lebih bersifat professional. Jika berpusat pada siswa,
guru harus berperan sebagai fasilitator, membantu siswa untuk mengeksplorasi
materi, mendiskusikan isi materi, menyiapkan materi seperti fortopolio, atau mempresentasikan
dengan teman sekelas mereka.
Belajar yang paling baik bagi siswa
yaitu jika mereka secara aktif terlibat dalam pembelajaran. Siswa yang pasif
lebih banyak memiliki permasalahan dalam belajar, karena guru hanya mencoba
untuk memberikan stimulus, tanpa mempedulikan respon dari siswa. Apapun
strategi pembelajarannya guru harus dapat menggabungkan strategi satu dengan
yang lain, diantaranya strategi tanya-jawab, diskusi, kerja kelompok, dan
strategi lainnya agar siswa aktif dalam pembelajarannya. Dengan demikian,
seorang guru harus menjelaskan bagaimana cara agar setiap siswa belajar secara
aktif.
6)
Evaluate
And Revise ( Penilaian Dan Revisi)
Tahap keenam adalah mengevaluasi dan
merevisi perencanaan
pembelajaran serta pelaksanaannya. Evaluasi dan revisi dilakukan
untuk melihat seberapa jauh teknologi, media dan materi yang kita pilih/gunakan
dapat mencapai tujuan yang telah kita tetapkan sebelumnya. Dari hasil evaluasi
akan diperoleh kesimpulan: apakah teknologi, media dan materi yang kita pilih
sudah baik, atau harus diperbaiki lagi.
Berkaitan dengan evaluasi, evaluasi
dilakukan sebelum, selama dan sesudah pembelajaran. Sebagai contoh, sebelum
proses pembelajaran, karakteristik siswa diukur guna memastikan apakah ada
kesesuaian antara keterampilan yang dimiliki siswa dengan metode dan bahan ajar
yang akan digunakan. Selama dalam proses pembelajaran, evaluasi bisa dilakukan
menggunakan umpan balik, evaluasi diri atau kuis pendek siswa. Evaluasi yang
dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung memiliki tujuan diagnosa
yang didesain untuk mendeteksi dan mengoreksi masalah pembelajaran dan
kesulitan-kesulitan yang ada. Sedangkan sesudah pembelajaran, evaluasi
dilakukan untuk mengetahui pencapaian siswa. Evaluasi bukanlah tujuan akhir
pembelajaran, namun sebagai titik awal menuju siklus berikutnya.
Langkah terakhir dalam siklus
pembelajaran ini adalah melihat kembali dan mengamati hasil data evaluasi yang
telah terkumpul. Pengajar harus melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran
yang telah dilakukan serta masing-masing komponennya.
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah :
SMA NEGERI 3 CIREBON
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI / Semester 1
Materi Pokok : Sel
Alokasi Waktu :
2 x 45 Menit (1 kali pertemuan)
A.
Kompetensi Inti
KI.
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya.
KI.
2. Menngembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai,
responsive, dan pro-aktif), dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural) dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar dan Indikator
No
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1
|
1.1
Mengagumi
keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang sel penyusun tubuh.
|
1.1.1
Bersemangat
dalam mengikuti pembelajaran Biologi.
1.1.2
Serius
dalam mengikuti pembelajaran Biologi.
|
2
|
1.2
Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati bioproses.
|
1.2.1
Mengatakan
pola pikir ilmiah.
1.2.2
Menggabungkan
pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
|
3
|
1.3 Peka dan
peduli terhadap
permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
|
1.3.1
Membangun
kepedulian terhadap permasalahan lingkungan hidup.
1.3.2
Mengelola
lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
1.3.3
Membuktikan
kepedulian terhadap permasalahan lingkungan hidup dengan cara mengelola
lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
|
4
|
2.1
Berperilaku
ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong
royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis,
responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan
dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
|
2.1.1
Suka
bertanya selama proses pembelajaran.
2.1.2
Suka
mengamati sesuatu yang berhubungan dengan sel dan mahluk hidup.
2.1.3
Tidak
menggantungkan diri pada orang lain dalam melakukan pengamatan dan percobaan
di dalam kelas/laboratorium.
2.1.4
Berani
presentasi di depan kelas.
|
5
|
2.2 Peduli terhadap
keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan
kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
|
2.2.1
Membangun
kepedulian terhadap keselamatan diri dan lingkungan.
2.2.2
Membangun
prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan sekitar.
2.2.3
Menunjukan
kepedulian terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan cara membangun
prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan sekitar.
|
6
|
3.1Memahami tentang komponen kimiawi penyusun
sel, ciri hidup pada sel yang ditunjukkan oleh struktur, fungsi dan proses
yang berlangsung di dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan
|
3.1.1
Menyebutkan struktur sel dengan komponen
kimiawi penyusun selnya.
3.1.2
Mengidentifikasi ciri hidup pada sel yang ditunjukan oleh
struktur, fungsi, dan proses yang berlangsung di dalam sel sebagai unit
terkecil kehidupan.
3.1.3
Menguraikan fungsi dan proses yang berlangsung di dalam sel
sebagai unit terkecil kehidupan.
|
7
|
3.2
Menganalisis
berbagai
proses pada sel yang meliputi:
mekanisme transpor pada membran, difusi, osmosis, transpor aktif,
endositosis, dan eksositosis, reproduksi, dan sintesis protein sebagai dasar
pemahaman bioproses dalam sistem hidup.
|
3.2.1
Membandingkan
transport pada membrane yang meliputi difusi, osmosis, dan transport aktif
pada sel sebagai dasar pemahaman bioproses dalam system hidup.
3.2.2
Membedakan
endositosis dengan eksositosis pada sel sebagai dasar pemahaman bioproses
dalam system hidup.
3.2.3
Menerangkan
mekanisme proses reproduksi pada sel sebagai dasar pemahaman bioproses dalam
system hidup.
3.2.4
Menjabarkan
mekanisme proses sintesis protein pada sel sebagai dasar pemahaman bioproses
dalam system hidup.
|
8
|
4.1 Menyajikan model / charta / gambar / yang
merepresentasikan pemahamannya tentang struktur dan fungsi sel sebagai unit
terkecil kehidupan
|
4.1.1 Membuat model / charta /
gambar yang merepresentasikan tentang struktur dan fungsi sel sebagai unit
terkecil kehidupan.
4.1.2 Mendemonstrasikan model /
charta / gambar yang merepresentasikan pemahamannya tentang struktur dan
fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
4.1.3 Menggunakan model / charta /
gambar sebagai media pembelajaran untuk mempermudah memahami materi
pelajaran.
|
9
|
4.2 Membuat model proses dengan menggunakan
berbagai macam media melalui analisis hasil studi literatur, pengamatan
mikroskopis, percobaan, dan simulasi tentang bioproses yang berlangsung di
dalam sel.
|
4.2.1. Membentuk
model proses dengan
menggunakan
berbagai macam
media.
4.2.2
Menyambungkan model proses
dengan menggunakan berbagai
macam
media melalui analisis
hasil
studi literatur, pengamatan
mikroskopis,
percobaan, dan
simulasi
tentang bioproses yang
berlangsung
di dalam sel.
|
C.
Tujuan Pembelajaran
1.
Peserta didik dapat menyebutkan struktur sel
dengan komponen kimiawi penyusun selnya.
2.
Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri hidup pada sel yang ditunjukan
oleh struktur, fungsi, dan proses yang berlangsung di dalam sel sebagai unit
terkecil kehidupan.
3.
Peserta didik dapat menguraikan fungsi dan proses yang berlangsung di
dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan.
4.
Peserta didik dapat membandingkan transport pada membrane yang meliputi difusi,
osmosis, dan transport aktif pada sel sebagai dasar pemahaman bioproses dalam
system hidup.
5.
Peserta didik dapat membedakan endositosis dengan eksositosis pada sel sebagai dasar
pemahaman bioproses dalam system hidup.
6.
Peserta didik dapat menerangkan mekanisme proses reproduksi pada sel sebagai dasar
pemahaman bioproses dalam system hidup.
7.
Peserta didik dapat menjabarkan mekanisme proses sintesis protein pada sel sebagai
dasar pemahaman bioproses dalam system hidup.
D.
Materi
1.
Pengertian Sel
Sel adalah unit organisasi terkecil yang menjadi
dasar kehidupan dalam arti biologis. Kata sel itu sendiri dikemukakan oleh
Robert Hooke (1635 – 1703) yang berarti kotak-kotak kosong, setelah ia
mengamati sayatan gabus dengan mikroskop. Selanjutnya disimpulkan bahwa sel
terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan protoplasma.
Istilah
protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje. Menurut Johannes
Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu sitoplasma dan
nukleoplasma. Schwaan dan Schleiden (1838), menyatakan bahwa tumbuhan dan hewan
mempunyai persamaan, yaitu tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Selanjutnya, teori
tersebut dikembangkan menjadi suatu teori sebagai berikut:
a.
Sel adalah satuan struktural terkecil organisme
hidup.
b.
Sel merupakan satuan fungsional terkecil
organisme hidup.
c.
Sel berasal dari sel dan organisme tersusun
oleh sel.
2.
Struktur Sel
Sel terdiri dari 3 bagian utama yaitu membran
sel, inti sel, dan sitoplasma:
a.
Membran Sel / Membran Plasma
Membran sel
adalah selaput yang terletak paling luar dan tersusun dari senyawa kimia
lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau lipid dengan senyawa protein).
Membran sel disebut juga membran plasma atau selaput plasma. Fungsi dari
membran sel ini adalah sebagai pintu gerbang yang dilalui zat, baik menuju atau
meninggalkan sel.
b.
Inti Sel (Nukleus)
Inti sel
bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. Fungsi dari inti sel
adalah mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel
terdapat kromosom yang berisi DNA untuk mengatur sintesis protein. Inti sel
terdiri dari bagian-bagian yaitu:
1)
Selaput inti (karioteka)
2)
Nukleoplasma (kariolimfa)
3)
Kromatin / kromosom
4)
Nukleous (anak inti)
c.
Sitoplasma dan Organel Sel
Sitoplasma
adalah bagian yang cair dalam sel. Khusus untuk cairan yang beradal dalam inti
sel dinamakan nukleoplasma. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%).
Berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi
kimia sel.
Organel sel
adalah benda-benda yang terdapat dalam sitoplasma dan bersifat hidup serta
menjalankan fungsi-fungsi kehidupan. Organel sel terdiri dari:
1)
Ribosom (ergastoplasma) adalah organel sel
terkecil di dalam sel. Fungsi dari ribosom adalah sebagai tempat sintesis
protein.
2)
Retikulum endoplasma (RE) adalah struktur
berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. Dikenal dua jenis retikulum
endoplasma, yaitu: (1) Retikulum endoplasma granuler (retikulum endoplasma
kasar). RE kasar tampak kasar karena ribosom menonjol di permukaan sitoplasmik
membrane; (2) Retikulum endoplasma agranuler (retikulum endoplasma halus). RE
halus diberi nama demikian karena permukaan sitoplasma tidak mempunyai ribosom.
3)
Mitokondria (the power house). Fungsi mitokondria
adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak energi ATP.
Secara garis besar, tahap respirasi pada tumbuhan dan hewan melewati jalur yang
sama, yang dikenal sebagai daur atau siklus Krebs yang berlangsung di dalam
mitokondria.
4)
Lisosom. Fungsi dari organel ini adalah sebagai
penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler.
5)
Badan golgi (aparatus golgi/diktiosom) berhubungan
dengan fungsi menyortir dan mengirim produk sel. Badan golgi berperan penting
dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam sekresi. Muka cis berfungsi
sebagai penerima vesikula transpor dari RE. Muka trans berfungsi mengirim
vesikula transpor. Vesikula transpor adalah bentuk transfer dari protein yang
disintesis RE.
6)
Sentrosom (sentriol) berbentuk bintang yang
berfungsi dalam pembelahan sel baik mitosis maupun meiosis.
7)
Plastida berperan dalam fotosintesis. Plastida
adalah bagian dari sel yang bisa ditemui pada alga dan tumbuhan (kingdom
plantae). Dikenal tiga jenis plastida, yaitu: (1) Leukoplas: berwarna putih
berfungsi sebagai penyimpanan makanan; (2) Kloroplas: plastida berwarna hijau,
berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis;
(3) Kromoplas: plastida yang mengandung pigmen.
8)
Vakuola (rongga sel) berisi: garam-garam
organik, glikosida, tanin (zat penyamak), minyak eteris (misalnya jasmine pada
melati, roseine pada mawar, zingiberine pada jahe), alkaloid (misalnya kafein,
kinin, nikotin, likopersin, dll), enzim, dan butir-butir pati.
9)
Mikrotubulus berfungsi untuk mempertahankan
bentuk sel dan sebagai rangka sel. Selain itu, mikrotubulus berguna dalam
pembentukan sentriol, agela, dan silia.
10)
Mikro lamen terbentuk dari komponen utamanya
yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikro lamen berperan dalam
pergerakan sel.
11)
Peroksisom (badan mikro) senantiasa berasosiasi
dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidae dan katalase (banyak
disimpan dalam sel-sel hati).
3.
Macam-macam
Sel
Berdasarkan ada
tidaknya dinding / selaput inti, maka sel dibedakan menjadi dua yaitu: struktur
sel prokariotik dan struktur sel eukariotik.
Perbedaan Struktur Sel Prokariotik dan Struktur
Eukariotik
Bagian Sel
|
Prokariot
|
Eukariot
|
Inti sel
|
Tanpa
membran/selaput disebut nukleoid
|
Selaput inti
ada, disebut inti sel (nukleus)
|
Penutup sel
|
Berupa kapsul
(fungsi berbeda dengan dinding sel pada tumbuhan)
|
Tidak ada
pada hewan, pada tumbuhan ada dinding sel
|
Retikulum
endoplasma
|
Tidak ada
|
Ada
|
Badan golgi
|
Tidak ada
|
Ada
|
Mitokondria
|
Tidak ada
|
Ada
|
Lisosom
sentriol
|
Tidak ada
|
Ada
|
Ribosom
|
Ada pada
sitoplasma
|
Ada (pada
sitoplasma dan retikulum endoplasma)
|
DNA (bahan
gen)
|
Berbentuk
cincin bercampur dengan sitoplasma
|
Berbentuk
pita spiral ganda (double helix) terdapat pada inti, mitokondria, dan
kloroplas (pada tumbuhan)
|

Gambar: Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
Perbedaan antara Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Komponen
|
Sel Tumbuhan
|
Sel Hewan
|
Ukuran
|
Sel tumbuhan
lebih besar daripada sel hewan
|
Sel hewan
lebih kecil daripada sel tumbuhan
|
Bentuk
|
Tetap
|
Tidak tetap
|
Dinding sel
|
Ada
|
Tidak tetap
|
Plastid
|
Ada
|
Tidak tetap
|
Lisosom
|
Tidak ada
|
Ada (untuk
pencernaan makanan secara pinositosis/fagositosis)
|
Sentrida
|
Tidak ada
|
Ada
|
Badan golgi
|
Duktiosom
|
Badan golgi
|
Vakuola
|
Pada sel muda
kecil dan banyak, pada sel dewasa tunggal dan besar
|
Tidak
mempunyai vakuola, walaupun terkadang beberapa sel hewan uniseluler memiliki
vakuola yang berukuran kecil baik pada sel muda maupun sel dewasa
|
Flagella /
sillia
|
Tidak ada
|
Ada tetapi
tidak semua
|
Klorofil
|
Ada
|
Tidak ada
|

Gambar: Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
4.
Transpor Molekul Melalui Membran
a.
Transpor pasif
Transpor yang tidak memerluka energi, meliputi
(a) Difusi: perpindahan zat (padat, cair, dan gas) dari larutan konsentrasi
tinggi (hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi rendah (hipotenis), setiap
zat akan berdifusi menuruni gradien konsentrasinya, hasil dari difusi adalah
konsentrasi yang sama antara larutan tersebut dinamakan isotonis. (b) Difusi
terfasilitasi: melibatkan difusi dari molekul polar dan ion melewati membran
dengan bantuan protein transport, protein transpor merupakan protein khusus yang
menyediakan suatu ikatan baik bagi molekul yang sedang bergerak. (c) Osmosis:
difusi air melalui selaput semipermeabel. Tekanan osmosis dapat diukur dengan
suatu alat yang disebut osmometer.
b.
Transpor aktir
Transpor yang melalui membran dengan melawan
kecendrungan alami yaitu melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi
ATP. Pada transpor aktir diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan gradien
konsentrasi. Transpor aktif primer dan sekunder: transpor aktir primer
membutuhkan energi dalam bentuk ATP. Sedangkan transpor aktif sekunder
memerlukan transpor yang tergantung pada potensial membran. Kedua jenis
transpor tersebut saling berhubungan erat karena transpor aktir primer akan
menciptakan potensial membran dan ini memungkinkan terjadinya transpor aktif
sekunder.
c.
Endositosis dan Eksositosis
Ekositosis dapat diartikan, keluarnya zat dari
dalam sel. Vesikel dari dalam sel berisi senyawa atau sisa metabolisme.
Endositosis merupakan proses pemasukan zat dari luar sel ke dalam sel.
Endositosis memiliki dua macam bentuk yaitu pinositosis dan fagositosis.
Pinositosis merupakan proses pemasukan zat ke dalam ke dalam sel yang berupa
cairan. Fagositosis (fago = makan) merupakan pemasukan zat padat atau sel
lainnya ke dalam tubuh sel.
E.
Metode Pembelajaran
Pendekatan saintifik, demonstrasi, praktikum.
F.
Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
Alat peraga, LCD, dan Komputer.
2.
Alat
dan Bahan
No
|
Jenis
|
Jumlah
|
1
|
Objek glass
|
2 buah/kelompok
|
2
|
Cover glass
|
2 buah/kelompok
|
3
|
Mikroskop
|
1 buah/kelompok
|
4
|
Pipet tetes
|
1 buah/kelompok
|
5
|
Cutter
|
1 buah/kelompok
|
6
|
Tusuk gigi
|
2 buah/kelompok
|
7
|
Bawang Merah
|
1 siung/kelompok
|
8
|
Daun Hydrilla
sp
|
1 tangkai/kelompok
|
9
|
Air
|
Secukupnya
|
3.
Sumber
Belajar
Buku
paket
Lembar
Kerja Siswa
Lembar
Kerja Praktikum
Media
elektronik
G.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
|
Langkah-langkah Model
|
Deskripsi Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
Menciptakan
situasi
|
Pemusatan
Perhatian :
Ø Guru menyuruh ketua kelas untuk
memimpin doa sebelum kegiatan pembelajaran di mulai.
Ø Guru menayangkan gambar dan video tentang
macam-macam sel.
Ø Guru mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar tersebut, misalnya:
·
Gambar
apakah itu?
·
Jika
gambar sel, maka sel apakah itu?
Ø Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
|
15 menit
|
Kegiatan Inti
|
Pembahasan Tugas dan identifikasi masalah
Observasi
Pengumpulan
data
Pengolahan data dan analisis
Verifikasi
Generalisasi
|
Ø Menyampaikan informasi tentang
kegiatan yang akan di lakukan yaitu pengamatan tentang 2 sel tumbuhan.
Ø Membagi siswa menjadi 6 kelompok.
Ø Siswa melakukan pengamatan sel
bawang merah dan sel daun Hydrilla sp.
Ø Siswa mencatat hasil pengamatan ke
dalam tabel yang telah disediakan.
Ø Diskusi kelompok untuk mengkaji
hasil pengamatan. Menanalisis hasil pengamatan dan menyimpulkan hasil
pengamatan berdasarkan data yang diperoleh.
Ø Siswa secara berkelompok
mempresentasikan hasil pengamatannya menggunakan media power point.
Ø Diskusi perbedaan antara sel
bawang merah dan sel daun Hydrilla sp berdasarkan data hasil
pengamatan.
Ø Siswa dengan bimbingan guru
membuat kesimpulan tentang perbedaan antara sel bawang merah dengan sel daun Hydrilla
sp.
|
50 menit
|
Penutup
|
|
Ø Guru mereview proses pembelajaran
dan konsep-konsep yang belum dipahami oleh
siswa.
Ø Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan
lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik.
Ø Siswa menjawab kuis tentang
struktur sel.
Ø Pemberian tugas untuk mempelajari
materi yang akan di bahas minggu depan tentang sel hewan.
|
25
menit
|
H.
Penilaian
1.
Teknik
Penilaian dan Bentuk Instrumen
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
F Non Tes: Tes sikap
F Tes Unjuk Kerja
|
F Lembar pengamatan sikap dan rubrik
|
F Tes penilaian kinerja
|
|
F Tes Tertulis
|
F Tes Uraian dan Pilihan Ganda
|
2.
Contoh
Instrumen
a.
Lembar
Pengamatan Sikap
1)
Pengamatan
Sikap Spiritual
No
|
Aspek Pengamatan
|
Skor
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu.
|
|
|
|
|
2
|
Mengucapkan rasa syukur atas karunia tuhan.
|
|
|
|
|
3
|
Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat /
presentasi.
|
|
|
|
|
4
|
Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap
Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan.
|
|
|
|
|
5
|
Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu
pengetahuan.
|
|
|
|
|
Jumlah Skor
|
|
|
|
|
2)
Pengamatan
Sikap Sosial
No
|
Aspek Pengamatan
|
Skor
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Santun dalam berkomunikasi interpersonal dengan guru ataupun
temannya.
|
|
|
|
|
2
|
Peduli dengan guru ataupun temannya.
|
|
|
|
|
3
|
Jujur, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam komunikasi
transaksional dengan guru dan temannya.
|
|
|
|
|
4
|
Tanggung jawab, peduli, bekerjasama, dan cinta damai dalam
melaksanakan komunikasi fungsional.
|
|
|
|
|
Jumlah Skor
|
|
|
|
|
I.
Instrument Soal Pengetahuan
1.
Soal
Uraian
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat!
1.
Jelaskan
apa yang dimaksud dengan sel dan siapakah penemu sel?
2.
Jelaskan
tentang 3 komponen utama dari sel!
3.
Jelaskan
perbedaan diantara 2 jenis Retikulum Endoplasma (RE)!
4.
Sebutkan
5 perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik!
5.
Sebutkan
5 perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan!
2.
Soal
Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1.
Di
bawah ini, nama penemu sel yang benar adalah…
a.
Albert
Einstein
b.
Thomas
Alva Edison
c.
Robert Hooke
d.
Cornelius
van Drebbel
e.
Robert
Hoeke
2.
Schwaan dan Schleiden (1838), menyatakan bahwa
tumbuhan dan hewan mempunyai persamaan, yaitu tubuhnya tersusun oleh sel-sel.
Selanjutnya, teori tersebut dikembangkan menjadi suatu teori sebagai berikut,
kecuali…
a.
Sel adalah satuan struktural terkecil organisme
hidup.
b.
Sel tidak dapat dibagi menjadi lebih kecil
lagi.
c.
Sel merupakan satuan fungsional terkecil
organisme hidup.
d.
Sel berasal dari sel dan organisme tersusun
oleh sel.
e.
Sel memiliki
unit penyusun yang lebih kecil lagi.
3.
Perhatikan di bawah ini!
1)
Selaput inti (karioteka)
2)
Diktiosom
3)
Nukleoplasma (kariolimfa)
4)
Kromatin / kromosom
5)
Nukleous (anak inti)
6)
Sentriol
Yang termasuk
bagian-bagian dari inti sel adalah…
a.
1, 2, dan 3.
b.
1, 2, dan 4.
c.
1 dan 5.
d.
4 dan 3.
e.
Jawaban c dan d
semua benar.
4.


Dari gambar sel hewan di atas, sel yang berfungsi sebagai
penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler dan sebagai tempat penyimpan bahan
makanan ditunjukan oleh nomor…
a.
1
dan 2
b.
3 dan 5
c.
1
dan 4
d.
2
dan 3
e.
2
dan 5
5.


Dari gambar sel tumbuhan di atas,
vakuola dan kloroplas berturut-turut ditunjukan oleh nomor…
a.
6 dan 7
b.
3
dan 8
c.
1
dan 5
d.
2
dan 4
e.
3
dan 5
Rubrik Penilaian Soal Uraian
No
|
Uraian
|
Skor
|
1
|
Jika terjawab dengan benar dan tepat
|
5
|
2
|
Jika menjawab 3 komponen
Jika menjawab 2 komponen
Jika menjawam 1 komponen
|
10
7
4
|
3
|
Jika jawaban terjawab dengan benar dan
lengkap
|
5
|
4
|
Jika menjawab 5 perbedaan
Jika menjawab 4 perbedaan
Jika menjawab 3 perbedaan
Jika menjawab 2 perbedaan
Jika menjawab 1 perbedaan
|
10
8
6
4
2
|
5
|
Jika menjawab 5 perbedaan
Jika menjawab 4 perbedaan
Jika menjawab 3 perbedaan
Jika menjawab 2 perbedaan
Jika menjawab 1 perbedaan
|
10
8
6
4
2
|
Total
|
40
|
Rubrik Penilaian Soal Pilihan Ganda
Setiap
jawaban yang benar memperoleh skor : 2
jadi total skor = 10.
Skor Nilai Akhir untuk Test Kognitif
Nilai soal uraian + nilai soal pilihan ganda X 2 = Nilai Akhir.
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Latar Belakang
Sel merupakan unit
terkecil dari mahluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel disebut unit
terkecil karena sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih
kecil yang berdiri sendiri. Sel dapat melakukan proses kehidupan seperti
melakukan respirasi, perombakan, penyusunan, dan sebagainya.
Tujuan
Untuk membandingkan struktur beberapa macam sel hidup yang dapat
dilihat dengan mikroskop biasa.
Alat dan Bahan
1.
Objek
glass
2.
Cover
glass
3.
Mikroskop
cahaya
4.
Pipet
tetes
5.
Cutter
6.
Tusuk
gigi
7.
Bawang
merah
8.
Daun
Hydrilla sp
9.
Air
Prosedur Kerja
1.
Mengiris
sangat tipis kulit tipis bawang merah / daun Hydrilla sp.
2.
Meletakan
objek di atas objek glass.
3.
Menambahkan
1 tetes air.
4.
Menutup
objek dengan cover glass.
5.
Meletakan
di atas meja mikroskop.
6.
Mengamati
bentuk selnya kemudian menggambar pada lembar pengamatan.
Table Pengamatan
Gambar Sel Bawang Merah Gambar
Sel Daun Hydrilla sp
![]() |
![]() |
Asal Sel
|
Dinding Sel
|
Sitoplasma
|
Nukleus
|
Epidermis
Bawang
|
|
|
|
Daun
Hydrilla sp
|
|
|
|
Cirebon, Oktober 2015
Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa
Dra. Hj. Ety
Nur Rochaeny, M.Pd I Ismi Nurul Adillah
NIP. 19620901 198803 2 005 NIM. 14121610690
Tidak ada komentar:
Posting Komentar