KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
MAKALAH
Diajukan guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata
Kuliah:Belajar dan Pembelajaran
DosenPengampu: Dra. Hj. Nurul Azmi, MA
![]() |
Disusunoleh
:
Ø
Ahmad
Fathullah (14121610655)
Ø
Aisyah
Nurlaela (14121610658)
Ø
Arif Ruchyat (14121610663)
Ø
Eka Maulidah (14121610678)
Ø
Imroatus
solihah (14121610689)
Ø
Ismi Nurul
Adillah (14121610690)
TARBIYAH/IPA-BIOLOGI-A//III
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN)
SYEKH
NURJATI CIREBON
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidik merupakan seseorang yang penting dalam berlangsungnya suatu
pendidikan. Guru sebagai seorang pendidik hendaknya memiliki delapan
keterampilan dasar mengajar, yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan mengadakan
variasi, keterampilan memberi penguatan, keterampilan membimbing diskusi,
keterampilan mengelola kelas, dan terakhir keterampilan mengajar kelompok
kecil dan perorangan.
Keterampilan
mengajar bagi seorang guru merupakan hal yang sangat penting. Arti penting itu
bertolak dari tugas dan tanggung jawab seorang guru yang cukup berat untuk
mencerdaskan anak didiknya. Kerangka berpikir seperti ini menghendaki seorang
guru untuk melengkapi dirinya dengan berbagai keterampilan yang diharapkan dapat
membantu dalam menjalankan tugasnya dalam interaksi edukatif. Keterampilan
dasar mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus dimiliki oleh seorang
guru.
Di dalam makalah ini akan dibahas keterampilan dasar mengajar. Menjelaskan
bagaimana seorang pendidik mempunyai keterampilan dasar dalam mengajar salah
satunya yaitu, membuka dan menutup pelajaran. Membuka dan menutup pelajaran
merupakan salah satu aspek yang sangat penting dari kegiatan guru. Interaksi
didalam kelas cenderung dipenuhi oleh kegiatan pembicaraan oleh karena itu
perlu adanya pembukaan dan penutup pelajaran.
Selain membuka dan menutup pelajaran makalah ini juga membahas
tentang keterampilan guru membimbing dikusi kelompok kecil dan mengelola
kelas. Dalam kegiatan belajar mengajar, menjelaskan merupakan tindakan yang
banyak dilakukan, terutama oleh guru. Apabila seorang guru menjelaskan, artinya
guru tersebut memberikan informasi sedemikian rupa sehingga siswa benar-benar
mengerti dan memahami apa yang di informasikan oleh guru.
Keterampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar
percakapan guru yang mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa adalah berupa
penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang didemonstrasikan guru akan
memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian keterampilan dasar mengajar ?
2.
Apa alasan
pentingnya keterampilan dasar mengajar ?
3.
Apa saja
macam dari keterampilan dasar mengajar ?
C. Tujuan
1.
Mengetahui
keterampilan dasar mengajar
2.
Mengetahui
alasan pentingnya keterampilan dasar mengajar
3.
Mengetahui
macam dari keterampilan dasar mengajar
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar
Istilah
mengajar sering disatukan dengan belajar, sehingga sudah menjadi satu kalimat
majemuk “kegiatan belajar mengajar” (KBM), proses belajar mengajar (PBM) dan
untuk menyebutkan kedua istilah tersebut, saat ini disatukan dengan
“pembelajaran”. Dengan demikian jika disebut “pembelajaran” itu berarti
menunjukkan proses kegiatan yang melibatkan unsur belajar dan mengajar.
Mengajar
(teaching) memiliki banyak pengertian, mulai dari pengertian yang sudah lama
(tradisional) sampai pada pengertian yang terbaru (kontemporer). Secara
deskriptif mengajar diartikan sebagai proses menyampaikan informasi atau pengetahuan
dari guru, dosen, instruktur kepada siswa. Merujuk pada pengertian mengajar
tersebut, inti dari mengajar adalah proses menyampaikan (transfer) atau
memindahkan. Memang dalam mengajar ada unsur menyampaikan atau transfer dari
guru, dosen, instruktur kepada siswa. Akan tetapi pengertian memindahkan
tersebut bukanseperti seorang memindahkan air minum dari satu cangkir ke
cangkir yang lain. Air yang dipindahkan dari satu cangkir ke cangkir yang lain
volumenya akan tetap sama bahkan karena mungkin terjadi proses penguapan,maka
volume air yang dipindahkan itu akan semakin berkurang (menyusut) dari keadaan
sebelumnya. Oleh karena itu mengajar yang diartikan proses menyampaikan
(transfer), maknanya adalah “menyebarluaskan atau memperkaya” pengalaman belajar
siswa sehingga dapat mengembangkan potensi siswa secara maksimal.
Keterampilan
dasar mengajar (teaching skill) adalah kemampuan atau keterampilan yang khusus
yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur agar dapat melaksanakan tugas
mengajar secara efektif, efisien dan professional. Dengan demikan keterampilan
dasar mengajar berkenaan dengan beberapa kemampuan atau keterampilan yang
bersifat mendasar dengan beberapa kemampuan atau keterampilan yang bersifat
mendasar dan melekat harus dimiliki dan diaktualisasikan oleh setiap guru,
dosen, atau instruktur dalam melaksanakan tugasnya.
Keterampilan Dasar Mengajar merupakan hal yang perlu dimiliki oleh guru
dari semua bidang studi. Jika dipertimbangkan bahwa bidang-bidang studi yang
bermacam-macam mempunyai ciri-ciri pengajaran yang khas, keterampilan mengajar
untuk bidang-bidang studi khusus perlu dikembangkan. Perkembangan dunia
pendidikan menggunakan media dan teknologi saat ini menyebabkan kekhasan ciri
pengajaran dari masing-masing studi makin tampak, dan perbedaannya dengan
pengajaran bidang studi lain makin nyata.
Dalam kegiatan mengajar, begitu banyak hal yang harus diperhitungkan oleh
guru misalnya:
1.
Keadaan siswa.
2.
Tujuan yang akan dicapai.
3.
Sifat materi yang akan menjadi bahan ajar.
4.
Keadaan sarana.
Mengajar termasuk kegiatan yang
kompleks, karena melibatkan kemampuan guru/mahasiswa calon guru untuk menguasai
materi, teknik pengelolaan PBM, Pengelolaan waktu, Pengendalian disiplin,
Pelayanan terhadap perbedaan kemampuan siswa, Sikap terhadap profesi, Sikap
terhadap siswa.
Menurut UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
terutama Pasal 1 guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah. Sementara itu, tenaga pendidik adalah pendidik
profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan,
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat Dengan munculnya UU ini guru/dosen
sudah diakui sebagai tenaga professional setara dengan profesi lain. Yang
dimaksud profesional di sini adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran,
atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan
pendidikan profesi.
B. Ketrampilan
Membuka dan Menutup Pelajaran
1.
Ketrampilan
Membuka Pelajaran
Membuka pelajaran adalah usaha
yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan pra
kondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman
belajar yang disajikan sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang diharapkan.
Dengan kata lain, membuka pelajaran itu adalah mempersiapkan mental dan
perhatian siswa agar siswa terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Secara
khusus tujuan membuka pelajaran adalah:
a.
Menarik perhatian siswa, yang dapat dilakukan dengan:
·
Meyakinkan siswa bahwa materi atau pengalaman belajar yang akan dilakukan
berguna untuk dirinya.
·
Melakukan hal-hal yang dianggap aneh bagi siswa misalnya dengan menggunakan
alat bantu.
·
Melakukan interaksi yang menyenangkan.
b.
Menumbuhkan motivasi belajar siswa, yang dapat dilakukan dengan:
·
Membangun suasana akrab sehingga siswa merasa dekat, misalnya menyapa dan
berkomunikasi secara kekeluargaan.
·
Menimbulkan rasa ingin tahu, misalnya mengajak siswa untuk mempelajari
suatu kasus yang sedang hangat dibicarakan.
·
Mengkaitkan materi atau pengalaman belajar yang akan dilakukan dengan
kebutuhan siswa.
c.
Memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan dilakukan,
dapat dilakukan dengan:
·
Mengemukakan tujuan yang akan dicapai serta tugas-tugas yang harus dilakukan
dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan.
·
Menjelaskan langkah-langkah atau tahapan pembelajaran, sehingga siswa
memahami apa yang harus dilakukan.
·
Menjelaskan target atau kemampuan yang harus dimiliki setelah pembelajaran
berlangsung.
2.
Ketrampilan Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran dapat diartikan
sebagai kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud
untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa
serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat
keberhasilan siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran. Menutup pelajaran dapat dilakukan dengan cara:
a.
Merangkum atau membuat garis-garis besar persoalan yang baru dibahas,
sehingga siswa memperoleh gambaran yang menyeluruh dan jelas tentang
pokok-pokok persoalan.
b.
Memusatkan perhatian terhadap hal-hal pokok agar informasi yang telah
diterima dapat membangkitkan minat untuk mempelajari lebih lanjut.
c.
Mengorganisasikan kegiatan yang telah dilakukan untuk membentuk pemahaman
baru tentang materi yang telah dipelajarinya.
d.
Memberikan tindak lanjut serta saran-saran untuk memperluas wawasan yang
berhubungan dengan materi pelajaran yang telah dibahas.
3.
Tujuan Membuka dan Menutup Pelajaran
a.
Menimbulkan perhatian dan motivasi siswa terhadap tugas-tugas yang akan
dihadapi.
b.
Memungkinkan siswa mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan.
c.
Siswa dapat mengetahui pendekatan-pendekatan yang akan digunakan dalam
mempelajari bagian-bagian pelajaran.
d.
Memungkinkan siswa mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang
dikuasai dengan hal-hal baru yang akan dipelajari.
C. Ketrampilan Memberi Penguatan
Penguatan
(reinforcement) adalah segala bentuk
respons, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, yang merupakan bagian dari
modifikasi tingkah laku guru terhadapa tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk
memberikan informasi atau umpan balik (feedback)
bagi siswa atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun koreksi,
atau penguatan adalah respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat
meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Tindakan
tersebut dimaksudkan untuk mengganjar atau membesarkan hati siswa agar mereka
lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar.
Tujuan
Pemberian Penguatan adalah Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran,
Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar, Meningkatkan kegiatan belajar dan
membina tingkah laku siswa yang produktif. Dalam
memberikan penguatan harus diperhatikan prinsip-prinsipnya
yaitu Kehangatan dan keantusiasan, Kebermaknaan,
Hindari respon negatif, Penguatan harus bervariasi,
Sasaran penguatan harus jelas, Penguatan harus diberikan segera
setelah perilaku yang diharapkan muncul.
Jenis-jenis
penguatan, yaitu Penguatan verbal, Penguatan gestural, Penguatan cara
mendekati, Penguatan sambutan, Penguatan dengan memberikan kegiatan yang
menyenangkan, dan Penguatan berupa benda.
D.
Ketrampilan Bertanya
Guru perlu
menguasai keterampilan bertanya karenaguru cenderung mendominasi
kelas dengan ceramah,siswa belum terbiasa mengajukan pertanyaan,siswa harus dilibatkan secara mental-intelektual secara maksimal,
danadanya anggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi untuk
menguji pemahaman siswa.Pertanyaan yang baik mempunyai berbagai
fungsi antara lain:
1.
Mendorong
siswa untuk berpikir
·
Peningkatan
terjadinya interaksi.
E.
Ketrampilan Menjelaskan
Keterampilan
menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan guru yang
mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan.
Penguasaan keterampilan menjelaskan yang didemonstrasikan guru akan
memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap tentang masalah yang dijelaskan,
serta meningkatnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Komponen keterampilan menjelaskan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
c.
pemberian tekanan
yang dapat dilakukan dengan berbagai variasi gaya mengajar, dan membuat
struktur sajian
Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, dan
akhir pelajaran, dengan selalu memperhatikan karakteristik siswa yang diberi
penjelasan serta materi/ masalah yang dijelaskan.
Prinsip-prinsip
menjelaskan dibagi atas:
1)
Penjelasan
harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik
2)
Penjelasan
harus diselingi tanya jawab
3)
Materi
penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru
4)
Penjelasan
harus sesuai dengan tujuan pembelajaran
5)
Materi
penjelasan harus bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik
6)
Dapat
menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit dan dihubungkan
dengan kehidupan
Aspek-aspek
yang harus diperhatikan dalam menjelaskan
a)
Bahasa
yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terang dan jelas
b)
Bahan
yang akan diterangkan dipersiapkan dan dikuasai terlebih dahulu
c)
Pokok-pokok
yang diterangkan harus disimpulkan
d)
Dalam
menjelaskan serta dengan contoh dan ilustrasi
e)
Adakan
pengecekan terhadap tingkat pemahaman peserta didik melalui
pertanyaan-pertanyaan
Variasi
adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi di dalam kegiatan
pembelajaran dapat menghilangkan kebosanan, meningkatkan minat dan
keingintahuan siswa, melayani gaya belajar siswa yang beragam, serta
meningkatkan kadar keaktifan siswa. Komponen keterampilan
mengadakan variasi dibagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut:
·
Variasi
dalam gaya mengajar yang meliputi variasi suara, pemusatan perhatian,
kesenyapan, pergantian posisi guru, kontak pandang serta gerakan badan dan
mimik.
·
Variasi
penggunaan alat bantu pengajaran yang meliputi alat/bahan yang dapat didengar,
dilihat, dan dimanipulasi.
Dalam mengadakan variasi, guru perlu mengingat
prinsip-prinsip penggunaannya yang meliputi kesesuaian, kewajaran, kelancaran
dan kesinambungan, serta perencanaan bagi alat/bahan yang memerlukan penataan
khsusus.
G. Ketrampilan Membimbing Diskusi
Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur dalam melibatkan
sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal
dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau
memecahkan suatu masalah. Beberapa Hal Agar Diskusi Berjaalan dengan Baik,
yaitu:
a.
Diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim yang bebas dan penuh dengan
keterbukaan, kehangatan hubungan antar pribadi, keantusiasan berpartisipasi,
kesediaan menerima dan menghargai pendapat orang lain.
b.
Perencanaan yang matang akan mempertinggi efektivitas diskusi, perencanaan
meliputi:
·
Pemilihan topik atau masalah.
·
Perencanaan dan penyiapan bahan-bahan pengait.
·
Menyiapan diri sebaik-baiknya sebagai pimpinan diskusi.
·
Penetapan besarnya kelompok.
·
Pengaturan tempat duduk yang menyenangkan
1.
Komponen Ketrampilan
a.
Pemusatan perhatian.
Selama diskusi berlangsung, guru harus dapat memusatkan perhatian siswa.
Pemusatan perhatian dapat dilakukan dengan cara:
1)
Merumuskan tujuan atau topik diskusi.
2)
Menyatakan masalah-masalah yang spesifik dan menegaskan kembali bila
terjadi penyimpangan.
3)
Menandai dengan cermat pembicaraan yang tidak relevan yang akan menyimpang
dari tujuan diskusi.
4)
Membuat rangkuman sementara atau tradisional sebelum melanjutkan kepada
masalah berikutnya.
b.
Memperlancar permasalahan.
Permasalahan dapat diperjelas dengan cara:
1)
Merangkum ide-ide siswa.
2)
Melacak komentar siswa.
3)
Menguraikan dan memperluas pandangan siswa dengan cara memberikan informasi
tambahan.
c.
Menganalisis pandangan siswa.
Analisis pandangan siswa berkaitan erat dengan usaha guru memperjelas
permasalahan. Maksudnya agar kelompok tetap berada dalam suasana partisipasi
dan konstruktif.
d.
Menyebarkan kesempatan berpartisipasi.
Partisipasi semua anggota kelompok sangat penting. Untuk itu diperlukan
kemampuan guru meningkatkannya. Beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh guru
antara lain:
1)
Memberikan pertanyaan langsung kepada siswa yang kurang berpartisipasi.
2)
Mencegah kegaduhan, menghindarkan pembicaraan serentak.
3)
Mencegah secara bijaksana siswa yang suka memonopoli pembicaraan.
4)
Mendorong siswa untuk memberi komentar terhadap pendapat teman.
e.
Menutup diskusi.
Ketrampilan menutup diskusi dapat diidentifikasikan sebagai:
1)
Membuat rangkuman secara jelas dan singkat tentang butir-butir yang
penting.
2)
Memberitahukan langkah tindak lanjut hasil diskusi Dan mengajak siswa
menilai hasil dan proses diskusi.
H. Ketrampilan Mengelola Kelas
Ketrampilan mengelola kelas merupakan ketrampilan guru untuk menciptakan
dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan kekondisi yang
optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun
melakukan kegiatan remedial. Tujuan Penggunaan Komponen dalam Kelas, yaitu:
1.
Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah
lakunya.
2.
Membantu siswa untuk mengerti tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib
kelas, dan memahami bahwa teguran guru merupakan suatu peringatan, dan bukan
kemarahan.
3.
Menimbulkan rasa kewajiban melibatkan diri dalam tugas serta bertingkah
laku yang sesuai dengan aktivitas kelas.
4.
Ketrampilan yang berkaitan dengan pengembalian kondisi belajar yang
optimal.
Komponen Ketrampilan
a.
Ketrampilan yang berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal.
b.
Menunjukkan sikap tanggap, melalui perbuatan sikap tanggap ini siswa
merasakan bahwa “guru hadir bersama dengan mereka” dan “ tahu apa yang mereka
perbuat”. Kesan ini dapat ditunjukkan dengan cara memandang kelas secara
seksama, gerak mendekati, memberikan pernyataan, dan memberikan reaksi terhadap
gangguan serta kekacauan.
c.
Membagi perhatian, pengelola kelas yang efektif ditandai dengan pembagian
perhatian yang efektif pula.
d.
Memusatkan perhatian kelompok, perbuatan ini penting untuk mempertahankan
perhatian siswa dari waktu kewaktu dan dapat dilaksanakan dengan cara menuntut
tanggungjawab siswa.
e.
Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Keterampilan dasar mengajar
(teaching skill) adalah kemampuan atau keterampilan yang khusus (most spesifis
instructional behaviours) yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur agar
dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan professional.
Keterampilan Dasar Mengajar meliputi:
1.
Keterampilan
Membuka dan Menutup Pelajaran
2.
Keterampilan
Memberi Penguatan
3.
Keterampilan
Bertanya
4.
Keterampilan
Menjelaskan
5.
Keterampilan
Mengadakan Variasi
6.
Keterampilan
Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
7.
Keterampilan
Mengelola Kelas
B.
Saran
Sebagai seorang calon guru,
hendaknya keterampilan dasar mengajar ini kita pahami secara benar agar
kelak dalam pelaksanaan belajar mengajar dapat berjalan lancar.
Hasibuan dan
Moedjiono. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rodaskarya.
Sanjaya, Wina.
2005. Pembelajaran dan Implementasinya. Jakarta: Prenada Media.
Usma, Uzar.2009.Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offest.
Bahri,
Djamarah Syaiful.2010.Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.Jakarta: PT.Rineka Cipta
Sumantri, Mulyani.2001.Strategi
Belajar Mengajar. Bandung:CV.
Maulana
terimaksih informasi dan ilmu yang bermnfaat ini
BalasHapussalam hormat dari saya Warkop Setia